Mata Banua Online
Selasa, Desember 30, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Produksi Padi Capai 1,177 Juta Ton

by Mata Banua
29 Desember 2025
in Ekonomi & Bisnis
0

BANJARBARU – Kepala Dinas Pertanian dan Ke­tahanan Pangan (DPKP) Provinsi Ka­li­man­tan Selatan, H Syamsir Rahman menyebutkan rea­lisasi produksi padi Kalsel tahun 2025 ini me­n­capai 1,177 juta ton gabah kering giling (GKG).

“Realisasi produksi padi Kal­sel tahun 2025 ini mengalami pe­ni­ngkatan signifikan dibanding ta­hun 2024 yang tercatat sekitar 890 ribu ton gkg,” ujarnya di Ban­jar­­baru, Senin (29/12).

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\30 Desember 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Harga Beras dan Cabai Melandai

29 Desember 2025
G:\2025\Desember 2025\30 Desember 2025\7\7\master 7.jpg

Program Diskon Nasional, Dorong Masyarakat Belanja

29 Desember 2025

Menurut Syamsir, realisasi pro­duksi padi Kalsel tahun 2025 ter­sebut melampaui target yang di­tetapkan sekitar 1 juta ton gkg atau sekitar 16 persen.

Atas pencapaian produksi pa­di sebesar 1,177 juta ton gkg itu, sebut Syamsir, sehingga Kal­sel menempati posisi ke-12 se­ba­gai penyangga pangan na­si­o­nal, khususnya padi.

Menurut Syamsir, realisasi pro­duksi padi di Kalsel tahun 2025 tersebut merupakan yang ter­tinggi di Kalimantan, bahkan ke­­naikannya melebihi rata-rata na­si­onal.

Keberhasilan Kalsel me­ni­ng­kat­kan produksi padi tahun 2025 itu, katanya, tidak terlepas dari arah­an pimpinan seperti Gu­ber­nur, Wakil Gubernur dan Sek­da­prov Kalsel dan kerja keras pe­tani di banua ini.

Menurut dia, peningkatan pro­duksi padi di Kalsel tahun 2025 itu antara lain adanya op­ti­masi lahan (Oplah) yakni pen­i­ng­katan indeks penanaman (IP) da­ri sekali menjadi dua kali dan da­ri dua kali menjadi tiga kali se­ta­hun.

“Peningkatan IP dari dua kali men­jadi tiga setahun tersebut an­tara lain dilakukan di Kabupaten Ba­rito Kuala (Batola) dan Ka­bu­pa­ten Tanah Laut (Tala) yang di­ke­tahui merupakan sentra padi di Kal­sel,” katanya.

Dia menyebutkan, realisasi pro­duksi padi Kalsel yang men­ca­pai 1,177 juta ton gkg itu, ma­ka Kalsel mengalami surplus pa­di sekitar 50 persen dari ke­bu­tuh­an komsumsi masyarakat se­ki­tar 650 ribu ton setara beras.

Produksi padi Kalsel tahun 2025 itu, kata Syamsir, se­be­nar­nya lebih jika tidak ada gangguan di­ lapangan seperti bencana alam ban­jir dan serangan hama tungro.

“Dari bencana alam dan se­rangan hama tungko tersebut men­ye­babkan sekitar 400 hektar pa­di di Kalsel mengalami puso atau gagal panen,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Syamsir menyatakan optimis ta­hun 2026 akan terjadi peningkatan pro­duksi padi di Kalsel, meng­ing­at mulai tahun depan realisasi cetak sawah seluas 10 ribu hektar sudah bisa ditanami padi.

“Jika satu hektar lahan hasil cetak sawah tahun 2025 itu bisa me­nghasilkan lima ton gabah, ma­ka akan ada penambahan pro­duk­si padi sekitar 50 ribu ton gkg,” katanya. ani

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper