BANJARBARU – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Selatan, H Syamsir Rahman menyebutkan realisasi produksi padi Kalsel tahun 2025 ini mencapai 1,177 juta ton gabah kering giling (GKG).
“Realisasi produksi padi Kalsel tahun 2025 ini mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun 2024 yang tercatat sekitar 890 ribu ton gkg,” ujarnya di Banjarbaru, Senin (29/12).
Menurut Syamsir, realisasi produksi padi Kalsel tahun 2025 tersebut melampaui target yang ditetapkan sekitar 1 juta ton gkg atau sekitar 16 persen.
Atas pencapaian produksi padi sebesar 1,177 juta ton gkg itu, sebut Syamsir, sehingga Kalsel menempati posisi ke-12 sebagai penyangga pangan nasional, khususnya padi.
Menurut Syamsir, realisasi produksi padi di Kalsel tahun 2025 tersebut merupakan yang tertinggi di Kalimantan, bahkan kenaikannya melebihi rata-rata nasional.
Keberhasilan Kalsel meningkatkan produksi padi tahun 2025 itu, katanya, tidak terlepas dari arahan pimpinan seperti Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekdaprov Kalsel dan kerja keras petani di banua ini.
Menurut dia, peningkatan produksi padi di Kalsel tahun 2025 itu antara lain adanya optimasi lahan (Oplah) yakni peningkatan indeks penanaman (IP) dari sekali menjadi dua kali dan dari dua kali menjadi tiga kali setahun.
“Peningkatan IP dari dua kali menjadi tiga setahun tersebut antara lain dilakukan di Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) yang diketahui merupakan sentra padi di Kalsel,” katanya.
Dia menyebutkan, realisasi produksi padi Kalsel yang mencapai 1,177 juta ton gkg itu, maka Kalsel mengalami surplus padi sekitar 50 persen dari kebutuhan komsumsi masyarakat sekitar 650 ribu ton setara beras.
Produksi padi Kalsel tahun 2025 itu, kata Syamsir, sebenarnya lebih jika tidak ada gangguan di lapangan seperti bencana alam banjir dan serangan hama tungro.
“Dari bencana alam dan serangan hama tungko tersebut menyebabkan sekitar 400 hektar padi di Kalsel mengalami puso atau gagal panen,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Syamsir menyatakan optimis tahun 2026 akan terjadi peningkatan produksi padi di Kalsel, mengingat mulai tahun depan realisasi cetak sawah seluas 10 ribu hektar sudah bisa ditanami padi.
“Jika satu hektar lahan hasil cetak sawah tahun 2025 itu bisa menghasilkan lima ton gabah, maka akan ada penambahan produksi padi sekitar 50 ribu ton gkg,” katanya. ani

