Mata Banua Online
Senin, Desember 22, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Maraknya Pergaulan Bebas Di Kalangan Siswa/Siswi Sekolah

by Mata Banua
22 Desember 2025
in Opini
0
G:\2025\Desember 2025\23 Desember 2025\8\Opini Selasa\Muhammad Zakif.jpg
Muhammad Zakif (Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas)

Usia remaja merupakan usia yang rawan khususnya dalam pergaulan. Kemajuan teknologi juga memperluas pergaulan. Pada masa kini, pergaulan bebas menjadi bahaya utama yang menimpa kalangan Siswa Sekolah. Tak hanya itu, pergaulan bebas juga menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Usia remaja yang labil memang sangat mudah “dibodohi” pergaulan. Selain itu, manusia merupakan makhluk sosial yang berarti dalam kesehariannya memerlukan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (hubungan interpersonal). Pergaulan juga merupakan salah satu HAM (Hak Asasi Manusia) yang perlu dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi melakukan diskriminasi (pembedaan hak bagi manusia berdasarkan perbedaan agama, ras, suku, dsb)

Jadi pergaulan antar manusia harus bebas, namun tetap berpedoman pada norma-norma manusia dan tidak menimbulkan pelanggaran hukum dan HAM. Usut punya usut, ternyata pergaulan bebas juga sering dikonotasikan sebagai hal yang negatif seperti narkoba, seks bebas, kehidupan malam, perilaku negatif yang melanggar norma dan agama seperti berhubungan badan sebelum menikah dan mengonsumsi narkotika. Saat ini pergaulan bebas terus saja meningkat di kota kota dan di kabupaten kabupaten di Indonesia. Terutama pada sex remaja Indonesia sangat rentan sekali terpengaruh tontonan yang mudah di akses di berbagai link yng dapat di akses di gadget masing masing siswa.

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\23 Desember 2025\8\Opini Selasa\Salikun.jpg

Bahasa Inggris dan Arah Kurikulum Pendidikan Indonesia

22 Desember 2025
Berburu Wajib Pajak: Beban Rakyat di Tengah Krisis Anggaran

Kapitalisme Digital: Mesin Perusak Mental Generasi Indonesia

21 Desember 2025

Pentingnya Sex Education Di Kalangan Rmaja Indonesia

Para remaja sudah terlanjur mendapat informasi yang salah dari media, cenderung melakukan seks bebas karena hal tersebut dianggap sudah biasa di kalangan sebayanya, ditambah dengan tanggapan yang salah dari ungkapan “masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan dan harus dinikmati.” Banyak dari mereka yang sudah melakukan itu di usia usia remaja dan yng lebih terkejut nya lagi mereka berbuat tindakan mesum tersebut di lingkup sekolah dan dirumah mereka masing masing,ketika WC sekolah kosong dan ada kesempatan mereka berbuat tindakan tidak senonoh tersebut di WC sekolah, ada beberapa dari mereka yang ketawan satpam sekolah bahkan ketawan oleh guru mereka, namun apa boleh dibuat hal tersebut sudah terjadi mereka harus menerima sanksi tegas di keluarkan atau dirumahkan sementara.

Yang lebih terkejut nya lagi mereka berbuat indakan mesum tersebut di rumahnya masing masing, disaat orang tua mereka bepergian dari rumah dan rumah tersebut kosong mereka pun langsung berbuat tindakan tak senonoh tersebut dan tsnpa rasa bersalah. Banyak nya dari siswa dan siswi sekolah di Indonesia yang putus sekolah akibat tertangkap warga/hamil diluar nikah, hal tersebut tidak dapat dinormalisasi dan harus ada tindakan tegas yang dilakukan oleh guru/orang tua siswa Indonesia saat ini untuk mengurangi bertambahnya korban akibat Salahnya pemahaman tentang sexs tersebut.

Namun Adanya kecenderungan orang tua yang terkesan tidak peduli dengan permasalahan yang dihadapi remaja dalam masa transisinya.Memberikan edukasi seks pada anak sangat disarankan meskipun bagi Sebagian orang menganggap ini hal tabu, tetapi hal ini dapat menjadi langkah utama dalam mencegah kekerasan seksual pada anak, dan edukasi seks dapat memberikan pengertian bagi anak, bahwa tumbuhnya merupakan hal private yang tidak bisa disentuh oleh orang lain tampa persetujuannya dan mereka berhak merasa tidak nyaman apabila ada orang lain yang menyentuh tubuhnya. Orang tua harus mampu menasehati anak untuk bertindak bijaksana dalam menggunakan ponsel mereka dan menghindari melakukan tindakan pornografi.

Tak hanya sexs bebas siswa/suwi Indonesia juga banyak kedapatan yang sudah terindikasi narkotika,bagaimana tidak dizaman yang sudah modern ini untuk mendapatkan narkotika sangat lah mudah, apalagi jaringan narkotika di indonesia sangat lah banyak, memang iya banyak yang sudah tertangkap oleh aparat negara tapi lebih banyak lagi yang masih bebas berkeliaran menjual narkotika di negeri ini.orang tua dalam hal ini mempunyai bagian yang sangat penting bagi perkembangan dan lingkungan anak anak nya pada masa remaja, jangan sampai ia salah dalam memilih hal hal yang tidak seharusnya mereka pilih.

Faktor yang menyebabkan pergaulan bebas

Faktor yang menyebabkan pergaulan bebas yaitu merenggangnya hubungan aqntar keluarga, krisis identitas, kontrol diri yang lemah, dan banyak remaja saat ini yang mengikuti zaman. Misalnya, lingkungan teman kita melakukan hal yang tidak terpuji dan kita mengikuti apa yang mereka lakukan, maka dari itu remaja harus pandai memilih teman yang aik dan harus punya prinsip dalam menjalani hidup. Pengaruh pergaulan bebas yaitu seks bebas, ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang, menurunnya tingkat kesehatan, meningkatnya kriminalitas, penyebaran penyakit, dan menurunnya prestasi.di sekolah.

Solusi-solusi penanganan dan pencegahan pergaulan bebas

Pencegahan pergaulan bebas dengan beberapa cara, yaitu memperbaiki cara pandang, jujur pada diri sendiri, menjaga keseimbangan pola hidup, banyak beraktifitas secara positif dan belajar tentang sosialisasi pergaulan bebas Pergaulan yang baik yaitu ketika kita memiliki nilai sopan santun kepada sesama dan dalam bergaul lebih baik daripada cara ugal-ugalan atau kencan semata. Jadi, yang harus kita lakukan adalah menjadi diri sendiri. Bagaimana orang di sekitar kita merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita. Dengan banyak kejadian, hamil di luar nikah dianggap aib, dan berbagai kasus asusila (atau yang dianggap asusila) lainnya, seharusnya ini bisa jadi sebuah pembelajaran bagi generasi baby boomer yang terus menganggap hal ini tabu, nakal, tidak beriman, dan sebagainya.

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper