Mata Banua Online
Senin, Desember 22, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Berapa Lama Mi Instan Bertahan di dalam Perut Hingga Hancur?

by Mata Banua
21 Desember 2025
in Mozaik
0
G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\11\Halaman 1-11 Senin\berapa.jpg
(Foto:mb/web)

Proses pencernaan mi instan berbeda daripada mi pada umumnya. Berapa lama mi instan bertahan di dalam perut?

Mi instan jadi makanan favorit banyak orang karena praktis dan nikmat. Namun, kebanyakan makan mi instan bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\11\Halaman 1-11 Senin\sering.jpg

Sering Kambuh, Apakah GERD Bisa Sembuh Total?

21 Desember 2025
G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\11\Halaman 1-11 Senin\letak.jpg

Letak Gatal Diabetes, Ini Bagian Tubuh yang Paling Umum Terasa

21 Desember 2025

“Masalah yang paling sering muncul [akibat sering makan mi instan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, diabetes, gangguan pencernaan, hingga gangguan fungsi ginjal,” ujar dokter spesialis penyakit dalam Aru Ariadno, melansir detikhealth.

Efek buruk ini disebabkan oleh kandungan natrium, lemak jenuh, dan kalori dalam mi instan yang cenderung tinggi.

Berapa lama mi instan bertahan di dalam perut?

Mi instan sendiri membutuhkan waktu lebih lama untuk hancur di perut atau sistem pencernaan dibandingkan jenis mi lain.

Mi instan dapat bertahan sekitar 3-5 jam di lambung sebelum diproses ke tahap selanjutnya. Pada sebagian orang, proses ini bisa memakan waktu 1-2 hari sebelum benar-benar keluar dari tubuh.

Menurut Aru, proses yang lama ini dipicu oleh beberapa faktor. Misalnya, proses penggorengan yang membuat mi instan tinggi lemak. Kandungan lemak jenuh yang tinggi dapat memperlambat pergerakan makanan di lambung.

Tak cuma itu, bahan pengawet yang ditemukan dalam banyak mi instan juga dicerna lebih lama. Bahan pengawet membuat mi instan lebih keras dan tidak mudah terurai.

Hal sebaliknya berlaku pada mi segar atau mi yang dibuat tanpa pengawet. Mi biasanya akan lebih mudah hancur dan cepat dicerna.

Selain itu, rendahnya serat pada mi instan juga dapat memperlambat kerja usus. Hal ini membuat makanan akan bertahan lebih lama di saluran pencernaan. web

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper