
JAKARTA – Harga pangan kemarin sebagian besar mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Adapun, harga pangan yang turun yaitu beras, bawang, telur, cabai hingga minyak goreng.
Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasioal (Bapanas), Kamis pukul 07.00 WIB, harga beras premium turun 1,35% menjadi Rp15.361 per kg dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara itu, harga beras medium yang turun sebesar 5,35% menjadi Rp12.833 per kg dan harga beras SPHP turun 3,06% menjadi Rp12.085 per kg.
Komoditas pangan yang harganya juga turun yaitu bawang putih bonggol turun 8,55% menjadi Rp34.833 per kg dan bawang merah turun 12,34% menjadi Rp42.708 per kg. Harga cabai merah keriting turun 11,08% menjadi Rp54.000 per kg, sedangkan harga cabai rawit merah turun 10,01% menjadi Rp64.500 per kg. Harga cabai merah besar juga turun 18,20% menjadi Rp44.286 per kg.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah tidak akan menoleransi pelanggaran harga eceran tertinggi (HET) pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Bapanas bersama Satgas Pangan menyiapkan langkah penindakan di seluruh Indonesia setelah adanya kesepakatan dengan asosiasi pangan untuk menjaga harga tetap sesuai ketentuan.
Amran menyampaikan, pemerintah menutup ruang kenaikan harga di atas HET karena ketersediaan pasokan dinilai mencukupi. Kesepakatan dengan pelaku usaha diarahkan untuk menjaga keseimbangan dari hulu ke hilir agar petani, pedagang, dan konsumen sama-sama terlindungi.
“Kita sepakat, jangan ada yang menjual harga di atas HET. Melanggar HET, kita tindak. Bukan lagi imbauan, masa imbauan sudah selesai. Kalau melanggar HET, kita tindak. Dan Satgas Pangan langsung turun menindak,” kata Kepala Bapanas di Jakarta, Kamis.
Amran kemudian memaparkan kondisi stok pangan utama menjelang Nataru hingga awal tahun depan. Pasokan beras disebut menjadi prioritas utama dan berada pada tren aman. Selain itu, asosiasi melaporkan ketersediaan minyak goreng, ayam, telur, dan daging dalam kondisi lebih dari cukup.
“Tadi semua stok lebih dari cukup. Beras nomor satu, alhamdulillah, bahkan turun. Minyak goreng cukup, lebih dari cukup, kita produsen terbesar. Ayam dan telur cukup. Saya katakan, tidak boleh naik. Kalau naik, kita tindak,” ujar tokoh yang juga menjabat sebagai Menteri Pertanian tersebut.
Terkait komoditas cabai yang sempat disorot karena harga tinggi di Jakarta, Bapanas menyebut pasokan dapat dialihkan antar wilayah untuk menjaga keseimbangan. Pemerintah menilai kondisi cabai tersebut tidak mewakili situasi nasional dan masih dapat dikendalikan melalui pengaturan suplai.
“Cabai bagian kecil, tetapi suplainya kita ambil dari tempat lain. Harga cabai masih pada posisi baik,” kata Amran. rep/mb06

