
BANJARMASIN – di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2025 hingga Oktober ditemukan sebanyak 632 kasus baru positif HIV tersebar pada 13 kabupaten/kota dari target sebanyak 999 kasus.
“Kalau dibandingkan dengan tahun 2024 yang ditenukan 690 kasus dan hasil temuan kasus HIV di Kalsel tahun 2025 hingga Oktober ada 632 kasus, ada tren peningkatan kasus baru, Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Kalsel, H Sukamto, SKM, MKes, di Banjarmasin, Senin (15/12).
Menurut Kamto (sapaan akrabnya), dari temuan 632 kasus baru HIV di Kalsel tersebut terbanyak di Kota Banjarmasin mencapai 219 kasus, disusul Kota Banjarbaru 75 kasus dan Kabupaten Banjar tercatat 66 kasus.
Selain itu, sebut Kamto, kasus temuan baru HIV hingga Oktober 2025 ini cukup banyak di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), 49 kasus, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) 48 kasus dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ada 36 kasus.
Selanjutnya, Kabupaten Tabalong 35 kasus, Kabupaten Kotabaru 32 kasus, masing-masing 26 kasus ditemukan di Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Kemudian, ditemukan 12 kasus di Kabupaten Tapin dan masing-masing empat kasus baru ditemukan di Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Balangan.
Ketika ditanya ODHIV di Kalsel, Kamto menyebutkan estimasi 5.886 Orang dan ODHIV yang ditemukan dan masih hidup sebanyak 3.451 orang atau 58,6 persen.
Sedangkan ODHIV on arv sekitar 2.056 orang atau 60 persen dan terjadi supresi 1.240 orang atau 60 persen. Sementara itu target penemuan kasus baru baik secara nasional maupun Kalsel tahun 2030 sekitar 95 persen.
Untuk mencapai target penemuan kasus baru HIV di Kalsel itu, katanya, maka dibutuhkan dukungan dari pemerintah dan semua komponan masyarakat. ani

