
JAKARTA – Pejabat (Pj) Ketua Umum Tanfidziyah PBNU Zulfa Mustofa mengaku meminta restu kepada pamannya, Wapres ke-13 RI Ma’ruf Amin usai penetapan dirinya lewat rapat Pleno Syuriah PBNU, Selasa (9/12) malam.
Dalam sambutan perdananya usai pleno tertutup, Zulfa mengakui dirinya merupakan keponakan dari Ma’ruf Amin.
“Saya keponakan Kiai Haji Ma’ruf Amin, dan saya sudah minta restu beliau. Dan semoga insya Allah restu-restu semuanya membuat perjalanan ini menjadi lebih ringan,” kata Zulfa seperti dikutip CNNIndonesia.com.
Hubungan darah Zulfa dengan Ma’ruf tersambung lewat ibunya, Nyai Haji Marhumah Latifah, yang merupakan putri Nyai Hajjah Maimunah yang juga ibunda dari Ma’ruf Amin.
Ma’ruf sendiri tak hadir dalam acara tersebut, meski terdaftar sebagai salah satu undangan karena menduduki posisi Mustasyar bersama KH Mustofa Bisri.
Usai acara, Zulfa menyebut Ma’ruf tak bisa hadir lantaran sedang tak bisa banyak keluar rumah. Dia menyebut mantan Ketua MUI itu tengah banyak beristirahat. Namun, dia memastikan dirinya telah mendapat restu.
“Beliau sedang tidak bisa keluar. Sudah banyak istirahat. Saya sudah datang ke rumah,” katanya.
Zulfa ditetapkan sebagai Pj Ketua Umum PBNU berdasarkan rapat Pleno yang diinisiasi jajaran Syuriah di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (9/12) malam. Dalam konferensi pers usai acara, dia mengaku ingin menjadi solusi bagi masa depan NU dan tak mau jadi bagian dari konflik masa lalu.
“Saya juga menyampaikan bahwa saya tidak ingin menjadi bagian konflik masa lalu. Tapi saya ingin menjadi solusi buat jam’iyah ini untuk masa depan,” kata Zulfa dalam pernyataan perdananya usai penetapan.
Terpisah, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengaku melakukan kontak terakhir dengan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya usai kisruh kepengurusan PBNU pada 10 November lalu.
Dia sekaligus membantah telah lama tak berkomunikasi dengan Yahya. Menurut Ipul ia bertemu dengan Yahya saat penetapan gelar pahlawan 10 November.
“Pada November yang lalu saya sempat ketemu,” katanya usai penetapan Pj Ketum PBNU Zulfa Mustofa di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (9/12) malam, seperti dikutip CNNIndonesia.com.
Gus Ipul kemudian berdalih hubungannya dengan Gus Yahya baik-baik saja.
“Ya beberapa waktu yang lalu. Hubungan kami baik-baik aja. Jadi tidak ada masalah secara pribadi,” katanya.
Namun, Gus Ipul mengakui memiliki perbedaan pandangan sikap di internal kepengurusan PBNU. Dan dirinya harus mengikuti ketentuan yang mestinya harus ia ikuti.
“Tetapi secara organisasi, tentu kita mengikuti ketentuan-ketentuan yang kami yakini ini harus kami ikuti,” katanya.
Hubungan di antara keduanya kian menegang menyusul pemberhentian Gus Yahya sebagai Ketua Umum Tanfidziyah berdasarkan rapat harian Syuriah 20 November lalu.
Gus Yahya menolak keputusan tersebut dan menilai Syuriah tak bisa memberhentikan Tanfidziyah yang dipilih lewat Muktamar. Sebagai balasan, dia mencopot Gus Ipul dari kursi Sekjen.
Hingga kini, kedua pihak masih bergeming dengan manuver satu sama lain. Berdasarkan Pleno Syuriah, PBNU kini memiliki dua kepemimpinan.
Selain hasil Muktamar 2022 yang menetapkan Gus Yahya, Pleno Syuriah juga menetapkan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum yang didukung Gus Ipul hingga Muktamar 2026 mendatang. web

