Mata Banua Online
Senin, Desember 22, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Ada Potensi Bankir Nakal di Tengah Guyuran Rp200 T

by Mata Banua
10 Desember 2025
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan potensi mo­ral hazard dari penyaluran uang pe­me­rin­tah senilai Rp200 triliun ke perbankan.

Purbaya mengakui ada potensi bankir na­kal di tengah kucuran duit itu. Namun, ia yakin potensi itu bisa ditekan karena per­hatian masyarakat ke kebijakan ini cukup tin­ggi. “Kalau moral hazard, pasti ada. Ban­kir yang nakal kan pasti ada,” tegas Purbaya.

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (Bawah).jpg

Waspada Penipuan Keuangan Jelang Nataru

21 Desember 2025
G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\7\okj.jpg

Kemendag Ancam Cabut Izin Distributor Nakal

21 Desember 2025

“Tapi ketika uangnya sebanyak itu (Rp200 triliun) dan semuanya ngawasin, dia (bankir) pasti akan hati-hati. Ini program se­rius. Dia pasti akan main-mainnya nanti pas program yang santai,” sambungnya.

Purbaya menegaskan pihak perbankan ha­rus menyampaikan laporan rutin kepada Ke­menterian Keuangan terkait penggunaan uang Rp200 triliun. Berbekal hal tersebut, Purbaya mengetahui dan bisa memonitor ke mana saja duit itu dialirkan.

Ia mengaku sebenarnya tidak peduli ua­ng itu dipakai apa oleh perbankan, asal bu­kan untuk membeli dolar Amerika Serikat (AS) yang malah bakal menekan rupiah. Purbaya juga mewanti-wanti bank agar Rp200 triliun tersebut tidak menetes ke ko­ng­lomerat jahat.

“Once saya ikut campur dengan ba­gaimana cara memakai uang itu, ke mana, ke mana, ke mana, harus sekian sekian, sekian, saya menumpulkan keahlian orang-orang di perbankan itu sendiri. Padahal kan saya pakai keahlian orang perbankan untuk ber­pikir, mencari program-program yang pa­ling menguntungkan,” bebernya.

Menkeu Purbaya juga meyakini bos-bos perbankan itu pasti lebih pintar darinya. Ia percaya bank-bank BUMN itu tahu ke ma­na penempatan uang pe­me­­rintah dalam ben­tuk deposito tersebut ha­r­­us disalurkan.

Ia menjelaskan bank mesti membayar bunga sekitar 4 persen kepada pemerintah dari penempatan tersebut. Oleh karena itu, Purbaya yakin Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bakal putar otak untuk men­yalurkannya ke masyarakat agar tidak me­rugi.

Purbaya menyebut usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan kecipratan man­faat program tersebut. Namun, Purbaya menekankan UMKM penerima kre­dit pasti sudah dipastikan layak.

“Begitu uang itu masuk ke UMKM 1, UMKM 2, UMKM 3, dia kan punya klien UMKM yang lain juga. Mutualized itu ekonomi,” tegas Purbaya.

“Ketika uang berputar di sistem, eko­nomi jalan. Ketika UMKM pinjam, dia akan memperbesar ekspansi bisnisnya, kan? Itu pen­ciptaan lapangan kerja,” sambungnya. cnn/mb06

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper