Mata Banua Online
Selasa, Desember 16, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Urgensi Pemeriksaan Laboratorium Bagi Pasien

by Mata Banua
9 Desember 2025
in Opini
0
D:\2025\Desember 2025\10 Desember 2025\8\8\Kharismana Umia Wulandari.jpg
Kharismana Umia Wulandari, S.Tr.Kes (Pegawai Poltekkes Kemenkes Semarang, Praktisi Kesehatan)

Dalam proses pelayanan kesehatan, pemeriksaan laboratorium sering kali dianggap sebagai langkah pelengkap yang dilakukan setelah konsultasi dengan dokter. Padahal, pemeriksaan ini memiliki peran yang sangat penting dalam membantu dokter menemukan diagnosis, menentukan arah pengobatan, serta memantau keberhasilan terapi. Sayangnya, tidak sedikit pasien yang belum memahami sepenuhnya mengapa pemeriksaan laboratorium diperlukan dan bagaimana sebaiknya mempersiapkan diri sebelum melakukannya.

Pemeriksaan laboratorium pada dasarnya merupakan bagian dari proses medis yang menyeluruh. Dokter menggunakan hasil laboratorium untuk memastikan atau menyingkirkan suatu diagnosis, menilai tingkat keparahan penyakit, memantau efek pengobatan, hingga menentukan langkah terapi berikutnya. Bahkan, pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk deteksi dini atau skrining penyakit tertentu sebelum gejalanya muncul. Dengan demikian, pemeriksaan laboratorium memiliki fungsi yang tidak hanya diagnostik, tetapi juga preventif dan evaluatif.

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\16 Desember 2025\8\8\Erwin Prastyo.jpg

Quo Vadis Tes Kemampuan Akademik (TKA)?

15 Desember 2025
Berburu Wajib Pajak: Beban Rakyat di Tengah Krisis Anggaran

Literasi Kesehatan: Kunci Menggerakkan Perilaku Hidup Sehat

15 Desember 2025

Waktu pelaksanaan pemeriksaan bergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Bila pemeriksaan dimaksudkan untuk menentukan diagnosis suatu penyakit, maka pemeriksaan dilakukan pada tahap awal kunjungan medis. Sebaliknya, jika pemeriksaan dilakukan untuk memantau terapi, maka pelaksanaannya dilakukan secara berkala selama proses pengobatan berlangsung. Hal penting yang perlu dipahami pasien adalah bahwa pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang, bukan alat utama untuk menegakkan diagnosis. Hasil laboratorium harus selalu dipadukan dengan hasil wawancara dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter agar interpretasinya tepat.

Sebelum menjalani pemeriksaan laboratorium, pasien perlu mengetahui beberapa hal penting seperti tujuan pemeriksaan, jenis uji yang akan dilakukan, jenis sampel yang digunakan (misalnya darah, urin, atau feses), serta persiapan yang diperlukan sebelum pengambilan sampel. Persiapan ini tidak bisa diabaikan, karena sangat menentukan keakuratan hasil. Untuk beberapa jenis pemeriksaan seperti kadar glukosa puasa, kolesterol, trigliserida, atau tes toleransi glukosa, pasien dianjurkan untuk berpuasa selama 10–12 jam sebelumnya. Hal ini dikarenakan kandungan zat gizi dari makanan dan minuman dapat memengaruhi kadar gula, lemak, maupun komponen lain dalam darah. Bila pasien tidak berpuasa sesuai anjuran, hasil pemeriksaan bisa menunjukkan nilai yang tidak akurat dan berpotensi menimbulkan kesalahan interpretasi.

Puasa dalam konteks pemeriksaan laboratorium bukan berarti menahan diri sepenuhnya dari semua cairan. Air putih tetap boleh diminum dalam jumlah yang cukup agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Tubuh yang terhidrasi dengan baik justru membantu menghasilkan sampel darah yang lebih representatif dan hasil yang lebih akurat. Sebaliknya, bila pasien tidak mematuhi waktu puasa yang disarankan, hasil pemeriksaan bisa terdistorsi dan bahkan mungkin harus diulang. Bila pasien merasa puasa berpotensi memperburuk kondisi tubuhnya, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan penyesuaian yang aman.

Selain memperhatikan waktu puasa, pasien juga perlu mencermati konsumsi obat-obatan sebelum pemeriksaan. Tidak semua obat perlu dihentikan, karena beberapa di antaranya bersifat esensial dan harus tetap dikonsumsi, seperti obat untuk pasien diabetes. Namun, bagi pasien yang belum memiliki diagnosis tertentu, beberapa jenis obat yang dapat memengaruhi kadar gula, kolesterol, atau enzim hati mungkin perlu dihentikan sementara sesuai petunjuk dokter.

Proses pengambilan sampel juga memerlukan perhatian. Untuk pemeriksaan rutin, darah yang diambil biasanya sekitar 10 cc, tergantung jenis pemeriksaan yang dilakukan. Sedangkan pada pemeriksaan urin, pasien disarankan untuk menampung urin bagian tengah atau “midstream urine”. Caranya dengan membuang sedikit urin pertama, menampung bagian tengahnya, dan tidak menampung urin terakhir. Prosedur ini bertujuan agar sampel yang diperiksa benar-benar mewakili kondisi sebenarnya dan tidak terkontaminasi kotoran dari saluran kemih. Waktu terbaik untuk pengambilan urin adalah pagi hari setelah bangun tidur, karena komposisinya paling stabil untuk dianalisis.

Perlu dipahami pula bahwa satu jenis pemeriksaan laboratorium tidak dapat mengidentifikasi semua penyakit. Sebaliknya, satu penyakit bisa membutuhkan beberapa jenis pemeriksaan berbeda. Sebagai contoh, pemeriksaan untuk menilai fungsi hati tidak hanya mencakup satu parameter, melainkan beberapa, seperti SGOT, SGPT, bilirubin, albumin, gamma GT, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk mengikuti anjuran dokter agar pemeriksaan yang dilakukan benar-benar sesuai kebutuhan medisnya.

Saat ini, sejumlah laboratorium menyediakan layanan pemeriksaan atas permintaan sendiri atau Atas Permintaan Sendiri (APS). Pasien dapat langsung datang tanpa surat pengantar dokter. Meskipun tampak praktis, cara ini sebenarnya kurang dianjurkan. Pasien mungkin tidak memahami jenis pemeriksaan yang relevan, persiapan yang diperlukan, serta bagaimana menafsirkan hasilnya. Padahal, nilai normal yang tercantum dalam hasil laboratorium hanyalah panduan umum dan tidak selalu menunjukkan kondisi klinis sebenarnya. Ada hasil yang tampak “tidak normal” tetapi tidak bermakna secara medis, dan sebaliknya, hasil yang terlihat “normal” bisa saja menyembunyikan masalah kesehatan tertentu. Karena itu, pemeriksaan laboratorium sebaiknya dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter agar tepat sasaran dan efisien dalam hal waktu, biaya, serta tindak lanjut medis.

Setelah hasil keluar, pasien sebaiknya tidak menafsirkan sendiri data laboratorium tersebut. Dokter akan membantu menjelaskan makna hasil pemeriksaan dalam konteks kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Pendekatan ini memastikan agar setiap hasil yang diperoleh benar-benar dimanfaatkan untuk penegakan diagnosis dan perencanaan terapi yang sesuai.

Sebagai pasien yang bijak, maka perlu memahami bahwa pemeriksaan laboratorium bukan hanya sekadar prosedur administratif, tetapi bagian penting dari upaya menjaga kesehatan. Persiapan yang baik, pemahaman yang cukup, serta komunikasi yang terbuka dengan dokter akan membantu mendapatkan hasil yang akurat dan bermanfaat. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dengan benar bukan hanya membantu dokter dalam menegakkan diagnosis, tetapi juga menjadi langkah awal bagi pasien untuk mengenali kondisi tubuhnya dan mengambil peran aktif dalam menjaga kesehatannya.

Dengan demikian, sebelum menuju laboratorium, pastikan kita memahami mengapa pemeriksaan itu dilakukan, bagaimana cara mempersiapkan diri, dan kepada siapa hasilnya akan dikonsultasikan. Sebab, kesehatan bukan hanya urusan tenaga medis, tetapi juga tanggung jawab setiap individu yang ingin hidup lebih sehat, cerdas, dan berdaya atas tubuhnya sendiri.

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper