
BANJARMASIN- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan H Suripno Sumas SH MH mengsosialisasikan revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Ideologi Pancasila dengan hadirka warga Kecamatan Banjarmasin Utara.
Suripno mengatakan tema hari ini adalah berkait dengan wawasan kebangsaan. Dalam tema kewawasan kebangsaan ini, tema pokoknya adalah masalah gotong-royong.
“Kita bisa melihat kondisi musibah saat ini yang terjadi di tiga provinsi di Sumatera. Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. sangat prihatin. Dan ini adalah hari ke-15 terjadinya bentana tersebut,” ujar Suripno Sumas di kediaman Jalan Meratus Kecamatan Banjarmasin Tengah,Selasa (9/12).
Kondisi ini belum maksimal dilaksanakan oleh bangsa Indonesia, khususnya dalam rangka rasa kegotong-royongan.
“Kita bisa melihat beberapa provinsi yang belum merasakan atau memberikan ucapan prihatin kepada tiga provinsi yang kena musibah,” jelasnya.
Satu gambaran bahwa adanya rasa ketidak perdulian terhadap musibah yang dialami oleh tiga provinsi tersebut.
Begitu juga kira dampak musibah itu diperlukan bantuan. Baik itu bantuan dalam bentuk material maupun dalam bentuk keuangan untuk menunjang itu.
“Itu juga secara pengamatan kita melihat di televisi, itu juga belum banyak sekali bantuan-bantuan tersebut,” tambahnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bisa melihat ada beberapa organisasi, apakah itu LSM, organisasi kesehatan, atau organisasi rumah selangkah lainnya, yang secara inisiatif melakukan, membuka kotak sumbangan, atau membuka sumbangan melalui organisasinya, yang nanti selanjutnya diserahkan kepada TNI.
“Nah, dari gambaran tersebut saya kira rasa kegotong-royongan kita saat ini sudah mulai nuntul. Nah, oleh karena itu kami hari ini dengan tema kegotong-royongan ingin mengugah kepada audien yang hadir ini, bahwa gotong-royongan itu bagian dari pada mental, atau bagian daripada sila-pancasila yang harus ada di dalam jiwa bangsa Indonesia. Itulah saya kira kenapa kami hari ini mengangkat tema tentang kegotong-royongan,” tegasnya.
Dosen Fisip ULM Dr Fahrianoor dengan tema hari ini adalah berkait dengan wawasan kebangsaan.
Nah, dalam tema kewawasan kebangsaan ini, tema pokoknya adalah masalah gotong-koyong.
“Kita bisa melihat kondisi musibah saat ini yang terjadi di tiga provinsi di Sumatera. Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. sangat prihatin,”katanya.
Dan ini adalah hari ke-15 terjadinya bencana tersebut. “Nah, dari pengamatan kami, kondisi ini belum maksimal dilaksanakan oleh bangsa Indonesia, khususnya dalam rangka rasa kegotong-royongan. Kita bisa melihat beberapa provinsi yang belum merasakan atau memberikan ucapan rihatin kepada tiga provinsi yang kena musibah,” jelasnya.
Ini satu gambaran bahwa adanya rasa ketidakperdulian terhadap musibah yang dialami oleh tiga provinsi tersebut.
” Begitu juga saya kira dampak musibah itu diperlukan bantuan. Baik itu bantuan dalam bentuk material maupun dalam bentuk keuangan untuk menunjang itu,” tegasnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bisa melihat ada beberapa organisasi, apakah itu LSM, organisasi kesehatan, atau organisasi rumah selangkah lainnya, yang secara inisiatif melakukan, membuka kotak sumbangan, atau membuka sumbangan melalui organisasinya, yang nanti selanjutnya diserahkan kepada TNI.
“Gambaran tersebut saya kira rasa kegotong-royongan kita saat ini sudah mulai nuntul. Nah, oleh karena itu kami hari ini dengan tema kegotong-royongan ingin mengugah kepada audien yang hadir ini, bahwa gotong-royongan itu bagian daripada mental, atau bagian daripada sila-pancasila yang harus ada di dalam jiwa bangsa Indonesia,” katanya.rds

