
BANJARMASIN – Imbas efesiensi anggaran belanja dari APBD tahun 2025 Pemko Banjarmasin, berdampak pada seluruh panti asuhan di kota ini. Setidaknya 33 Panti Asuhan di kota ini bakal gigit jari karena tidak lagi mendapatkan bantuan uang makan dari pemko.
Abdul Khair dari Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKA) Kota Banjarmasin, mengungkapkan, sepanjang 2025 ini Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin tak lagi menyalurkan bantuan ke panti asuhan.
“Prihatin, karena pada 2025 ini kami tidak mendapatkan lagi anggaran bantuan dari Pemko Banjarmasin, anak panti asuhan ini sepertinya terlupakan,” ungkapnya.
Bantuan pemko sebelumnya berupa dana operasional untuk makan anak-anak panti asuhan. Satu anak senilai Rp. 3 ribu lebih dalam sehari, dan angka itu terbilang kecil jika dibandingkan di kabupaten/kota di Kalimantan Selatan (Kalsel) lainnya dengan nominal Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per anaknya.
“Kita syukuri saja karena kami pun memahami banyaknya panti asuhan yang harus disantuni di kota ini,” katanya.
Mirisnya lagi, pada 2026 bantuan untuk panti asuhan juga tidak disetujui. “Jangankan dinaikkan, malah tega-teganya dihilangkan,” tutur Abdul Khair.
Menurutnya, jika bantuan ini tidak ada lagi, maka nasib 33 Panti Asuhan ini tidak bisa lagi merekrut anak-anak terlantar dan sejenisnya. Bahkan bisa saja akhirnya bubar, karena selama ini operasional panti asuhan juga tidak bisa tergantung semata dari donatur.
“Mestinya pemko peka terhadap persoalan ini untuk menjadi perhatian serius. Dan kami juga mendapatkan kabar bahwa tahun 2026 juga tidak mendapatkan bantuan makan untuk anak panti asuhan,” tuturnya.
Diketahui, jumlah anak-anak yang terancam akan haknya hilang tadi berjumlah 600 orang dari 33 panti asuhan di kota ini.
Sementara, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan adanya efesiensi anggaran yang membuat program pihaknya tidak semua terealisasi. Contohnya bantuan terhadap panti asuhan.
Nuryadi mengungkapkan, pagu anggaran Dinsos Kota Banjarmasin yang diusulkan untuk tahun 2026 sekitar Rp 25 miliar. Namun yang disetujui hanya Rp 23 miliar.
“Rp 2 miliar anggaran kita dipotong dari sebelumnya,” kata Nuryadi.
Ia mengaku pihaknya juga telah mengusulkan anggaran untuk bantuan panti asuhan. Namun, alasan keterbatasan anggaran, usulan itu tidak disetujui.
“Ini alasan kenapa bantuan ke panti asuhan tidak ada tahun ini, dan kita sudah coba usulkan sebelumnya,” pungkasnya. via

