
BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan melalui Dinas Sosial setempat mengirimkan sembilan relawan untuk membantu penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera Barat (Sumbar).
Sebanyak 9 personel relawan terdiri dari tujuh anggota taruna siaga bencana (Tagana) dan dua Satgas Pramuka Peduli itu dilepas Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Muhammad Farhanie, di Banjarmasin, Jumat (5/12).
Farhanie mengingatkan anggota relawan yang akan membantu penanganan bencana di Sumater Barat hendaknya tetap menjaga kesehatan sehingga mampu memberikan bantuan terhadap korban bencana sesuai keterampilan yang dimiliki.
“Saya mengapresiasi sembilan relawan dari Kalsel yang turut serta membantu saudara kita di Sumatera Barat yang tertimpa bencana banjir bandang dan tanah longsor,” katanya.
Selain membantu relawan menangani korban, sebut Farhanie pihaknya juga telah mengumpulkan donasi untuk membantu kebutuhan pokok korban terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).
Menurut dia, pihaknya juga meminta Dinas Sosial kabupaten dan kota se-Kalsel untuk mengumpulkan donasi untuk korban bencana alam di Sumatera tersebut dan mendapat respon dari daerah.
Untuk donasi, sebut Farhanie, melalui dana tak terduga di Pemprov Kalsel telah disiapkan bantuan sekitar Rp1 miliar, belum termasuk yang dikumpulkan melalui SKPD, BUMD dan masyarakat umum lainya.
Dalam kesempatan itu, Farhanie mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk tetap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam di Kalsel.
“Kita tetapi melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi kemugkinan terjadinya bencana alam di banua, seperti logistik, sumber daya manusia (SDM) serta peralatan penanganan bencana,” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Bencana, H Achmadi, SSos menambahkan para personel yang diterjunkan ke lokasi bencana tersebut memiliki spesialisasi khusus yang sangat dibutuhkan di lokasi bencana.
“Tim yang dikirimkan ke Sumbar tersebut terdiri dari spesialis dapur umum yang biasa menangani hingga 10.000 paket makanan per hari, layanan dukungan psikososial (LDP), serta ahli Collapsed Structure Search and Rescue (CSSR) yang fokus pada pencarian korban di bawah reruntuhan,” kata Achmadi.
Menurut Madi (sapaan akrabnya), pihaknya juga masih mempertimbangkan pengiriman bantuan relawan untuk membantu korban bencana alam di Aceh, karena informasinya ada sejumlah daerah yang mengalami kerusakan cukup parah. ani

