Mata Banua Online
Senin, Desember 8, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Lonjakan Permintaan MBG Berpotensi Picu Inflasi Pangan

by Mata Banua
4 Desember 2025
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2025\Desember 2025\5 Desember 2025\7\Hal Ekonomi, 05 Desember\hal 7 - 2 klm (Bawah).jpg
(foto:mb/web)

JAKARTA – Kepala Pusat Pa­ng­an, Energi, dan Pem­ba­ng­un­an Berkelajutan INDEF, Abra Talattov, mengatakan lonjakan per­mintaan MBG tahun depan ber­potensi memicu inflasi pa­ng­an. Abra mengatakan p­e­ng­a­lam­an beberapa bulan terakhir harus menjadi pelajaran penting bagi pe­me­rintah.

“Ya memang ini kita harus be­lajar dari tiga bulan terakhir ini memang inflasi pada ko­mo­di­tas telur ayam, kemudian da­ging ayam,” ujar Abra saat dis­kusi publik bertajuk “Outlook Se­ktor Pertanian 2026: Strategi Me­wujudkan Kemandirian Pa­ng­an Nasional” d Restoran Tjikinii Lima, Jakarta, Kamis.

Berita Lainnya

D:\2025\Desember 2025\5 Desember 2025\7\Hal Ekonomi, 05 Desember\csas.jpg

UMP 2026 Diumumkan Senin, Ini Bocorannya

4 Desember 2025
D:\2025\Desember 2025\5 Desember 2025\7\Hal Ekonomi, 05 Desember\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Harga Emas Antam Kembali Turun, Jadi Rp2.406.000 per Gram

4 Desember 2025

Abra menyebut kenaikan harga bukan disebabkan ke­sa­lah­an program MBG, melainkan ada­nya demand shock dan ke­ti­daksiapan suplai. Ia men­je­las­kan kondsi tersebut memicu te­kan­an inflasi dari sisi produksi.

Menurutnya, pemerintah ti­dak boleh memaksakan menu ya­ng bahan bakunya mengalami de­fisit. Ia menilai diversifikasi m­enu perlu segera dilakukan de­ngan melibatkan BGN, SPPG, dan para ahli gizi “Artinya harus ada strategdiversifikasi menu-me­nu untuk dimakanannya dan itu tugasnya BGN dan juga SPPG,” ucap Abra.

Abra menekankan di­ve­r­si­fi­ka­si harus memanfaatkan bahan ba­ku lokal yang tetap memenuhi ke­bu­tuhan nutrisi. Abra meng­a­takan rekomendasi ahli gizi men­jadi kunci agar alternatif me­nu tidak mengurangi standar gizi.

“Para ahli gizi bisa me­re­ko­mendasikan menu-menu al­ter­natif dari sumberbahan baku lo­kal tetapi memenuhi minimum nut­risinya,” lanjut Abra.

Abra memandang situasi ini se­ba­gai momentum memberikan in­sentif bagi petani dan peternak me­lalui sistem contract farming. Abra menyebut pemerintah dapat mendorong pola kemitraan te­rikat agar produksi meningkat terukur.

“Maka saya membayangkan ka­lau misalnya pemerintah me­lalui BGN, dan juga K­e­men­te­rian Pertanian mendorong di­la­ku­kannya seara kontrak far­ming,” sambung Abra.

Dia menilai contract farming dapat memberi kepastian pem­be­lian, volume peningkatan pro­duk­si, serta jangka waktu ke­mit­raan. Menurut Abra, ke­pa­s­t­ian tersebut dapat menjadi jaminan bagi kebutuhan pem­bi­a­yaan dan peningkatan ka­pa­sitas.

“Jadi petani, peternak tadi ke­tika sudah ada kontrak, ke­pas­tian kontrak mereka akan di­beli, butuh berapa persen pe­ni­ngkatannya,” ungkap dia.

Abra mengakui peningkatan pro­duksi tetap membuuhkan waktu, namun langkah awal harus segera dilakukan. Ia meyakini contract farming akan mendorong masuknya perban­kan dan lembaga pendukung lain. rep/mb06

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper