
JAKARTA – Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelajutan INDEF, Abra Talattov, mengatakan lonjakan permintaan MBG tahun depan berpotensi memicu inflasi pangan. Abra mengatakan pengalaman beberapa bulan terakhir harus menjadi pelajaran penting bagi pemerintah.
“Ya memang ini kita harus belajar dari tiga bulan terakhir ini memang inflasi pada komoditas telur ayam, kemudian daging ayam,” ujar Abra saat diskusi publik bertajuk “Outlook Sektor Pertanian 2026: Strategi Mewujudkan Kemandirian Pangan Nasional” d Restoran Tjikinii Lima, Jakarta, Kamis.
Abra menyebut kenaikan harga bukan disebabkan kesalahan program MBG, melainkan adanya demand shock dan ketidaksiapan suplai. Ia menjelaskan kondsi tersebut memicu tekanan inflasi dari sisi produksi.
Menurutnya, pemerintah tidak boleh memaksakan menu yang bahan bakunya mengalami defisit. Ia menilai diversifikasi menu perlu segera dilakukan dengan melibatkan BGN, SPPG, dan para ahli gizi “Artinya harus ada strategdiversifikasi menu-menu untuk dimakanannya dan itu tugasnya BGN dan juga SPPG,” ucap Abra.
Abra menekankan diversifikasi harus memanfaatkan bahan baku lokal yang tetap memenuhi kebutuhan nutrisi. Abra mengatakan rekomendasi ahli gizi menjadi kunci agar alternatif menu tidak mengurangi standar gizi.
“Para ahli gizi bisa merekomendasikan menu-menu alternatif dari sumberbahan baku lokal tetapi memenuhi minimum nutrisinya,” lanjut Abra.
Abra memandang situasi ini sebagai momentum memberikan insentif bagi petani dan peternak melalui sistem contract farming. Abra menyebut pemerintah dapat mendorong pola kemitraan terikat agar produksi meningkat terukur.
“Maka saya membayangkan kalau misalnya pemerintah melalui BGN, dan juga Kementerian Pertanian mendorong dilakukannya seara kontrak farming,” sambung Abra.
Dia menilai contract farming dapat memberi kepastian pembelian, volume peningkatan produksi, serta jangka waktu kemitraan. Menurut Abra, kepastian tersebut dapat menjadi jaminan bagi kebutuhan pembiayaan dan peningkatan kapasitas.
“Jadi petani, peternak tadi ketika sudah ada kontrak, kepastian kontrak mereka akan dibeli, butuh berapa persen peningkatannya,” ungkap dia.
Abra mengakui peningkatan produksi tetap membuuhkan waktu, namun langkah awal harus segera dilakukan. Ia meyakini contract farming akan mendorong masuknya perbankan dan lembaga pendukung lain. rep/mb06

