
RANTAU – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Tapin H Unda Absori menyambut kedatangan peserta studi komparasi aksi konvergensi percepatan pencagahan, penurunan stunting (P3S) kabupaten/kota se-Kalsel di Aula Tamasa, Rabu (3/11).
Dalam kata sambutannya, Pj Sekda Tapin H Unda Absori menyampaikan permohonan maaf dari bupati dan wakil bupati yang berhalangan hadir karena ada kegiatan lain.
“Mewakili pimpinan, mudah-mudahan tidak mengurangi nilai dan takjim kami kepada seluruh tamu yang datang. Selamat datang di kabupaten kami tercinta di Bumi Ruhui Rahayu kepada rombongan studi komparasi dari P3S di Kabupaten Tapin,” ujarnya.
Ia menyampaikan, kedatangan rombongan P3S ini merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi mereka, dan diharap dapat menjadi motivasi dan semangat baru dalam upaya percepatan, pencegahan dan penurunan stunting.
Menurutnya, studi komparasi ini menjadi momentum berharga bagi semua untuk saling berbagi pengalaman, praktek terbaik, serta berbagi tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan program percepatan pencegahan dan penurunan stunting di wilayah masing-masing.
“Kami menyadari upaya penanganan stunting menjadi tugas bersama yang membutuhkan koordinasi, komunikasi, dan kerja sama yang baik dari semua pihak mulai tingkat pusat, provinsi hingga desa dan kelurahan,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas PPPA Provinsi Kalsel Hj Khusnul khatimah berharap studi komparasi ini menjadi ruang pembelajaran bersama bagi setiap daerah untuk bertukar praktek, informasi, dan pengalaman dalam percepatan penurunan stunting bagi daerah di Kalsel.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada Tapin sebagai tuan rumah komparasi, karena capaian Tapin dalam menjaga trend positif penurunan stunting. Tapin telah membuktikan kerja sama yang kuat, intervensi yang tepat sasaran, serta komitmen kepempimpinan daerah dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan Kabupaten Tapin tersebut merupakan inspirasi bagi kabupaten/kota lainnya agar memiliki komitmen yang sama dalam mengawal agenda prioritas nasional.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Tapin Noor Ipansyah SKM Mkes mengatakan, saat ini angka stunting di Tapin sebesar 13,2 persen atau terendah di Kalimantan Selatan.
Program penurunan stunting ini di awali pada tahun 2023 atas kebijakan bupati yang menetapkan lokasi khusus stunting di seluruh Kabupaten Tapin, atau tidak lagi dipilah pada wilayah tertentu tetapi dilaksanakan di 126 desa dan sembilan kelurahan di Kabupaten Tapin.
“Selain itu, di antara program yang dilaksanakan dalam menurunkan angka stunting dengan mengajak kawan-kawan di puskesmas mengeluarkan laporan entri data sebesar 90 persen, sehingga didapat data stunting menurut SDGs (Sustainable Development Goals),” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan tiga hal yang masih belum tercapai, di antaranya data pemeriksaan kesehatan masyarakat di perkotaan yang kadang berobat ke dokter spesialis di luar daerah. “Data inilah yang masih belum tercatat dari yang kita laporkan per semester,” pungkasnya. her

