
BANJARMASIN – Ketua Fraksi PKB DPRD Kalimantan Selatan H Suripno Sumas SH MH menggelar Sosialisasi Revitalisasi (Sosrev) dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila yang berfokus pada penguatan wawasan kebangsaan dengan penekanan pada tema komunikasi masyarakat.
Dalam sosrev ini, ia menyampaikan bahwa perkembangan komunikasi saat ini membawa dampak positif maupun negatif bagi kehidupan sosial.
“Melalui kegiatan wawasan kebangsaan ini, kami ingin mengaitkannya dengan kondisi masyarakat, terutama terkait arus komunikasi yang berkembang dan dapat membawa pengaruh baik maupun buruk,” ujarnya, Minggu (30/11).
Untuk memperkuat pemahaman peserta, lanjut dia, panitia menghadirkan Dosen Fakultas FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Fahrianoor sebagai narasumber, yang membahas dinamika komunikasi dalam perspektif kebangsaan.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel ini berharap, kegiatan ini dapat membantu masyarakat lebih bijak dalam menyikapi informasi.
“Kami berharap masyarakat mampu memilah informasi mana yang benar dan mana yang sekadar isu, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif,” katanya.
Menurutnya, komunikasi memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan membangun masyarakat yang kritis, cerdas, serta tetap menjunjung persatuan.
Sementara, Dosen Fakultas FISIP ULM Fahrianoor menjelaskan, masyarakat perlu meningkatkan literasi digital agar lebih bijak menghadapi derasnya arus informasi di media sosial.
Ia menyebutkan, informasi di ruang digital dapat memicu polarisasi, intoleransi, fitnah, hingga ujaran kebencian apabila tidak disaring dengan baik. Namun, media digital juga memiliki potensi positif.
“Media sosial bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan hal-hal baik, termasuk nilai-nilai wawasan kebangsaan seperti gotong royong, persatuan, dan kepentingan bersama,” ujarnya.
Fahrianoor pun menegaskan pentingnya gerakan kolektif dalam memperkuat literasi kebangsaan di tengah masyarakat, karena upaya parsial dinilai tidak akan efektif.
“Langkah yang dilakukan Suripno Sumas ini dengan mengumpulkan masyarakat dan berdiskusi langsung merupakan upaya inklusif untuk memberikan pemahaman sekaligus mencari solusi. Harapannya, masyarakat dapat memiliki kemampuan mandiri dalam menghadapi krisis wawasan kebangsaan,” pungkasnya. rds

