
Oleh: Nurul Marifah
Paket bantuan diterjunkan dari udara ke Gaza dan langsung diserbu warga. Bantuan itu jadi harapan di tengah kondisi yang makin genting.(foto:mb/web)
Gaza merupakan salah satu tempat yang berada ditanah para nabi, Palestina. Saat ini saudara kita yang berada disana sedang menghadapi keganasan para zionis yang berupaya merebut wilayah Palestina dari tangan umat Islam. Mereka melakukan berbagai cara tanpa belas kasih untuk mengambil paksa tanah Palestina. Hingga hari ini situasi dijalur Gaza semakin memburuk setelah sinyal internet dan jaringan telekomunikasi terputus total pada kamis (18/9/2025). Kondisi tersebut semakin mempermudah para zionis untuk terus mengerahkan ribuan tank kepada warga sipil sampai mereka terkepung. Dan dengan liciknya Israel membuka jalur Salah al-Din sebagai tempat pengungsian padahal nyatanya itu hanyalah propaganda yang mereka lakukan. Kondisi di jalur evakuasi maupun di lokasi tujuan tidak menjamin keselamatan ataupun kehidupan layak. Banyak pengungsi yang tetap menghadapi kekurangan pangan, air bersih, obat-obatan, serta resiko serangan di wilayah yang diklaim sebagai zona aman. (Twibonnews.com/19/09/2025)
Negara-negara dibelahan dunia banyak yang mengecam dan mengembargo tindakan Israel yang semakin beringas dan keterlaluan. Namun nyatanya hal itu tidaklah membawa dampak besar, Israel tidak bergeming dan genosida terus berlanjut. Seperti ketika Belgia menerapkan larangan impor dari Israel, Spanyol yang mengubah embargo senjata de facto yang berlaku saat ini menjadi undang-undang, serta melarang kapaldan pesawat yang membawa senjata Israel untuk berlabuh di pelabuhan Spanyol atau memasuki wilayah udaranya. Nerwegia akan melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Israel. Uni Eropa, berencana memberi sanksi kepada menteri sayap kanan dan menangguhkan sebagian elemen perdagangan dari perjanjian dengan Israel.
Di Hollywood, surat penyeruan boikot terhadap perusahaan, festival, dan penyiaran Israel, telah ditandatangani oleh lebih dari 4.000 orang dalam sepekan. Demikian juga dibidang olahraga (balap sepeda dan catur). Bahkan, sekjen PBB mengingatkan kepada dunia bahwa tidak boleh terintimidasi oleh Israel. (bbcnewindonesia.com/16/09/2025)
Melihat fakta bahwa segala akses koordinasi, kedaruratan, bantuan, berita telah dibungkam untuk melumpuhkan Gaza. Mereka sengaja melakukan hal tersebut agar dunia semakin buta dan mereka semakin mudah untuk melakukan penjajahan kepada saudara kita di Palestina. Mereka juga terus mendesak warga sipil agar segera mengosongkan wilayah Gaza untuk para imigran. Sehingga banyak saudara kita yang serba salah, jika mereka keluar, mereka sadar bahwa tetap tidak ada tempat aman untuk berlidung, jadi banyak dari mereka yang memilih untuk tetap tinggal meski harus bertahan diantara reruntuhan. Semua itu mereka lakukan agar umat Islam tidak kehilangan tanah tersebut, sejatinya dengan iman mereka sadar bahwa mereka sedang menjaga tanah para nabi.
Zionis terus mengatur strategi politik dan militer untuk dapat menguasai Gaza, mereka tidak berhenti semudah itu walau sudah mendapat banyak kecaman di kalangan internasional. Gelombang boikot internasional terhadap Israel sampai saat ini tetap tidak mengubah keadaan di Gaza. Israel tetap bergeming dengan gelombang boikot, karena mereka telah menetapkan tujuan akhirnya dalam protokol zionis yaitu membangun Israel raya dengan menjadikan Palestina sebagai pusat kekuasaannya. Untuk mewujudkan tujuannya, Israel didukung penuh oleh negara nomor satu dunia yaitu Amerika Serikat, tempat dimana para kapitasil dunia yang terafiliasi kepada gerakan zionis, bermukim. Selain itu, dalam sistem kapitalisme, boikot hanyalah lipstik politik. Pada kenyataannya, kerjasama dengan Yahudi tetap terjalin secara rahasia selama masih menguntungkan.
Kejahatan perang yang dilakukan Israel sangatlah kejam, tidak akan berhenti hanya dengan mengecamnya saja. kita membutuhkan tentara Islam yang berada dalam naungan Khilafah sehingga saudara kita di Palestina terbebas dari penjajahan dan tanah Palestina dapat kembali ke pangkuan umat Islam. Hal ini harus kita wujudkan dengan persatuan penguasa muslim umat, kita harus bangkit untuk menegakkan kembali daulah Islam yang sudah terbukti dapat menyelesaikan permasalahan Palestina. Kita juga harus menyadari bahwa sepanjang sejarah Islam, yahudi adalah kaum yang paling keras permusuhannya kepada kaum muslimin.
Allah telah berfirman bahwa : “Sesungguhnya kamu dapati bahwa orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Maidah: 82). Sehingga telah jelas bahwa kita tidak seharusnya mudah percaya pada mereka.
Pemboikotan saja tidak akan mengasilkan kebebasan bagi Gaza. Hanya dengan sistem Islam yakni khilafah ‘ala minhajinubuwah yang akan mampu melumpuhkan Israel dan membebaskan Gaza, Palestida dan seluruh manusia dari makar jahan kaum zionis Israel. Wallahualam bissawab.
