
BARABAI – Jajaran Komisi II DPRD Hulu Sungai Tengah (HST) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mandingin dan Sungai Rangas menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait fenomena motor brebet (sendat-sendat) dan kelangkaan BBM.
“Kita ingin memastikan adanya keluhan motor brebet dan kondisi stok BBM di lapangan, serta menelusuri penyebab kekosongan yang berulang,” ucap Ketua Komisi II DPRD HST H Dudi Hermawan, Rabu (26/11).
Sidak komisi II DPRD yang meliputi H Dudi Hermawan (PAN), Rislansyah (PKS), Syahrifani (PDI Perjuangan), Abdul Hakim (Demokrat), Hj Suryatin Hidayah (Golkar), Hj Laila Irnawati (PKS) ini ditemui Manager SPBU Mandingin Purwadi dan Pengawas SPBU Sungai Rangas Syamsudin Noor.
Saat sidak, Dudi mengaku menemukan stok BBM yang tidak stabil dan tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat, sehingga kondisi ini tidak bisa dianggap normal.
“Masalah kelangkaan BBM ini sudah terlalu sering terjadi. Masyarakat harus keluar masuk SPBU hanya untuk memastikan ada atau tidaknya BBM. Ini tidak boleh dibiarkan,” katanya.
Ia pun meminta Pertamina melakukan langkah tegas dan nyata, yakni memastikan proses distribusi BBM harus lancar dengan penguatan pengawasan, terukur, dan konsisten.
Dudi juga menekankan agar pengusaha SPBU memprioritaskan masyarakat dibandingkan para pelangsir, mengingat ditemukan fenomena stok BBM hampir semua SPBU kosong, sedangkan di tingkat eceran banyak namun harganya melonjak.
“Pertamina jangan hanya omong-omong. Jangan sampai ada pembiaran permainan di lapangan atau distribusi yang tidak jelas. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegasnya.
Ia menambahkan, DPRD HST siap mengambil tindakan lebih jauh jika situasi tidak membaik. “Jika tidak ada perubahan, kami akan memanggil Pertamina dan instansi terkait untuk rapat khusus terkait hal ini,” pungkasnya. ant

