Mata Banua Online
Senin, Desember 22, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

‘Bisnis Thrifting Itu Menjual Cerita’

by Mata Banua
24 November 2025
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Pemerintah meminta pedagang baju bekas impor (thrifting) mengganti barang jualannya menjadi produk lokal.

Tak main-main, Menteri Usaha Mikro, Menengah dan Ke­cil (UMM) Maman Abdurrahman bahkan menyebut su­dah ada 1.300 merek lokal ya­ng siap menjadi pengganti.

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (Bawah).jpg

Waspada Penipuan Keuangan Jelang Nataru

21 Desember 2025
G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\7\okj.jpg

Kemendag Ancam Cabut Izin Distributor Nakal

21 Desember 2025

Lantas bagaimana respons pe­dagang di Pasar Senen?

Asco, seorang pria yang su­dah berbisnis menjual pakaian be­kas di Pasar Senen, Jakarta Pusat se­lama 13 tahun merasa kurang se­tuju terhadap kebijakan tersebut ka­rena mengnggap terlalu cepat dan produk lokal kurang me­ma­dai.

“Sebenarnya sih enggak setuju, sih. Karena terlalu cepat. So­alnya lokal tuh masih belum me­madai,” ujar Asco saat di­te­mui langsung di toko miliknya di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Asco juga bercerita bisnis thrif­ting bukan hanya sekadar men­jual pakaian, tetapi juga men­jual cerita. “Kayak ini, nih. Baju ini, ‘kan, endrick Lamar. Ini ta­hun 80-an produksinya. Dia enggak diproduksi lagi, jadi barang langka. Jadi bisa disebut ja­di barang vintage,” ujar Asco.

Asco dapat menjual pakaian be­kas yang terbilang langka dan ti­dak diproduksi kembali tersebut men­capai harga Rp400 ribu. Hal itu menjadi keunikan dari thrif­ting. “Karena udah barang la­ng­ka, ya. Baju thrift itu bukan soal ju­al baju aja. Kita jual cerita,” ka­ta Asco.

Dalam kesempatan sama, Asco pun membandingkan ba­gai­mana produk asal China de­ng­an produk lokal di pasaran. “Coba ke Tanah Abang, ter­pam­pang besar di Jembatan Merah tuh, ada, ‘kan? Grosir terbesar pa­kaian anak made in China. Ti­ga 100 (Rp100 ribu). Pakaian anak ya, kondisi baru. Kalau mi­salnya barang lokal, misalnya 50, udah kalah dong,” katanya.

Aco juga berharap pe­me­rin­tah tidak asal merazia jika ingin mem­benahi industri pakaian be­kas, tetapi harus mengganti rugi biaya modalnya. “Bukannya enggak bisa, ya. Cuma, ini harus di­ganti rugi dulu, baru bisa di­ra­zia. kita, ‘kan, pakai modal,” ka­ta Asco.

Sitompul, seorang karyawan da­ri salah atu toko pakaian bekas di Pasar Senen, mengatakan pa­kaian lokal kurang laku di sana. Tak ayal, tokonya lebih memilih ber­jualan pakaian bekas yang se­cara harga juga lebih murah.

“Kalau di sini kurang laku. Enggak jalan. Soalnya ini, ‘kan, pu­satnya thrift,” ujar pria yang su­dah ikut berjualan bosnya se­la­ma setahun terakhir ini.

Di sisi lain, maraknya pen­ja­lan pakaian impor bekas, te­ru­ta­ma yang ilegal, membuat in­dus­tri tekstil dan produknya di da­lam negeri babak belur.

Sejak tahun lalu, banyak pab­rik tekstil gulung tikar. Efeknya, in­dustri menghadapi gelombang PHK massal. Raksasa tekstil pun tum­bang, termasuk PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex yang gu­lung tikar sejak Maret 2025 lalu. Ba­ngkrutnya Sritex membuat le­bih dari 10 ribu karyawan kena PHK.

Ketua Umum Asosiasi Pro­du­sen Serat dan Benang Filmen In­donesia (APSyFI) Redma Gita Wi­rawasta mengungkapkan ban­yak impor pakaian bekas tak ter­ca­tat. cnn/mb06

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper