Mata Banua Online
Senin, November 17, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kain Sasirangan dan Alam Belangian Jadi Daya Tarik Wisata Meratus

by Mata Banua
16 November 2025
in Opini
0

D:\2025\November 2025\17 November 2025\8\8\8\master opini.jpg

Ilustrasi (foto:mb/web)

Berita Lainnya

Belum Ada Titik Temu Kenaikan UMP 2026

Muhammadiyah dan 113 Tahun Kontribusi untuk Indonesia

16 November 2025
D:\2025\November 2025\14 November 2025\8\oPINI jUMAT\Ahmad Mukhallish Aqidi Hasmar.jpg

Paradoks Pahlawan di Negeri Reformasi

13 November 2025

Oleh : Sukarli

Bentala Belangian merupakan nama kelompok perajin kain sasirangan di Desa Wisata Belangian di Kecam2atan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Kelompok itu ikut melestarikan kain tradisional khas Banjar dengan motif dan pola mempesona yang terinspirasi dari keindahan alam Pegunungan Meratus, geopark atau taman bumi yang diakui sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada 2025.

Bentala Belangian memproduksi motif dan pola kain sasirangan dengan teknik ecoprint yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan organik dari tanaman seperti daun, bunga dan akar dalam jejak seni dari hutan desa tersebut.

Bahan baku pembuatan kain itu berasal dari hutan di desa mereka. Desa itu berada di Hutan Kahung, kawasan hutan hujan tropis Karena, yang kaya akan flora dan fauna serta bebatuan purba yang khas. Desa dan hutannya menjadi bagian dari situs Geopark Pegunungan Maratus bersama 54 situs lainnya yang sangat dijaga kelestariannya.

Menurut Ketua Bentala Belangian Idah Fitriati, semua bahan pewarna untuk kain sasirangan yang mereka produksi diambil dari alam, dari daun, akar, kulit kayu, hingga buah.

Bahan alami yang bisa digunakan, antara lain, daun jati, daun lanang, dan daun gulinggang. Adapun kulit kayu diambil dari pohon halaban, mahoni dan serbuk ulin (kayu besi).Buah rambutan hingga sabut kelapa pun bisa dijadikan pewarna oleh perajin dari desa itu.

Perajin pun bisa mengkombinasikan lima warna dalam satu motif dan pola yang tergambar indah pada kain sasirangan tersebut.

Dengan produksi yang apik dan proses panjang, kain sasirangan dari Belangin tampil menonjol di pasaran. Itu yang menjadi alasan kain Sasirangan dari Desa Belangian mewakili Kalsel pada ajang pameran nasional bertema Teknologi Tepat Guna di Lampung pada 2023.

Menurut Kepala Desa Belangian Aunul Khoir, pengembangan produksi hasil kerajinan kain sasirangan di desanya mendapat perhatian tinggi berbagai pihak, utamanya dari pemerintah daerah dan provinsi.

Sebagai wilayah yang menjadi bagian dari situs Geopark Pegunungan Meratus, tentunya Desa Belangian mendapatkan perhatian khusus, tidak hanya untuk melestarikan alam dan pariwisata, namun juga pengembangan ekonomi kreatif bagi kesejahteraan masyarakat desa.

Sebagai desa yang berpenduduk 340 jiwa atau 105 kepala keluarga, pengembangan ekonomi kreatif penting digerakkan memanfaatkan status sebagai desa wisata.

Pemerintah desa memberikan dukungan tinggi untuk pengembangan dan promosi ekonomi kreatif pada sektor pengolahan kain sasirangan tersebut sebagai bagian dari upaya memajukan sektor pariwisata.

“Kain sasirangan menjadi hasil khas dari desa kami sebagai oleh-oleh wisatawan untuk dibawa pulang,” ujar Aunul.

Selain produksi kain sasirangan, di Desa Belangian juga ada hasil pertanian dan perkebunan, terutama kacang kulit.

Belangian sangat cocok untuk pertanian kacang kulit hingga produksinya berlimpah dan bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas dari Desa Wisata Belangian.

“Alhamdulillah, kemarin Pemprov bekerja sama dengan lembaga perbankan memberikan pelatihan bagi masyarakat kami untuk pengembangan kedua sektor itu,” ucap Aunul.

Aunul memastikan Belangian sangat siap menjadi objek wisata nasional bahkan internasional dengan segala potensi yang ada, keindahan dan keunikan alamnya, hutan, sungai, pegunungan dan pepohonan besar serta ekonomi kreatif.

Desa Belangian juga menerapkan kebersihan yang terkelola, masyarakat yang ramah dan jaminan keamanan yang semuanya bertanggung jawab.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Belangian Hendri Hidayat menyampaikan, masyarakat Belangian merasakan manfaat besar dari status desanya sebagai desa wisata.

Karenanya, kesadaran wisata terus dibangun agar desanya makin menarik untuk dikunjungi wisatawan.

Dengan banyaknya wisatawan yang datang, perekonomian desa bergerak cepat dan bisa dirasakan semua yang bergerak pada ekonomi kreatif, perkebunan dan pertanian. Kemudian tumbuh kios, perkapalan, penginapan, hingga tukang ojek serta pemandu wisata.

Beberapa pemandu wisata di Belangian juga sudah menguasai bahasa asing untuk melayani wisatawan mancanegara.

Hidayat menyatakan, sadar wisata yang paling penting diterapkan kelompoknya adalah kesantunan, karena hal ini penting untuk pelayanan agar wisata merasa nyaman dan mendapatkan kenangan yang baik saat datang ke Belangian.

“Bahkan ojek wisata diwajibkan pakai pakaian yang sopan dan rompi ojek wisata. Tidak boleh merokok saat bawa penumpang, harus berbicara santun dan beradab,” kata Hidayat.

Ada beberapa objek wisata di Belangian. Selain suasana desa, ekonomi kreatif, juga ada beberapa tempat yang harus ditempuh dengan perjalanan jauh, seperti ke Hutan Kahung dan wisata sungai yang alirannya deras dengan bebetuan yang menarik.

“Semua wisatawan juga wajib menjaga kebersihan dan kelestarian alam, karena ini milik kita bersama,” ujarnya.

Dukungan Pemprov Kalsel

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Iwan Fitriadi menyatakan dukungan besar dari pemerintah provinsi untuk kemajuan Desa Wisata Belangian di Kabupaten Banjar.

Dia merasakan sendiri pengalaman yang mengasyikkan saat berkunjung ke Belangian. Selain melihat potensi besar untuk kemajuan pariwisata provinsi, Iwan menyatakan, keindahan alamnya yang luar biasa memberikan kenangan indah.

Menurut dia, perjalanan 1,5 jam melalui Danau Riam Kanan ke Desa Belangian menggunakan perahu dari dermaga di objek wisata Bukit Batu langsung disuguhkan pemandangan indah hamparan Pegunungan Meratus.

Pemandangan yang menakjubkan dan memanjakan mata tersebut dapat dinikmati hingga sampai ke Desa Belangian. Di sana juga banyak tempat wisata alam yang unik.

“Di hutan desa itu ada tumbuh anggrek terbesar di dunia dan juga anggrek terkecil di dunia, belum lagi kita bicara pohon-pohon sangat besar, mungkin banyak orang tidak pernah melihatnya,” kata Iwan saat berbincang di Kantor LKBN ANTARA Biro Kalsel, Banjarmasin, pertengahan November.

Dari semua potensi di desa itu secara geologi, flora dan fauna dan kebudayaan, Pemprov Kalsel memberikan perhatian khusus untuk kemajuan kelestarian lingkungan, infrastruktur dan pengembangan pariwisata demi kemakmuran masyarakatnya.

Situs Desa Belangian sekarang bisa ditempuh dari dua jalur, yakni jalur darat dan jalur sungai yang rata-rata durasinya sekitar 2 jam dari Ibu Kota Provinsi Kalsel, Kota Banjarbaru.

Desa Belangian merupakan bagian situs geopark dari perjalanan rute Timur yang bertema “Pelayaran mengesankan menembus sejarah bumi dan manusia”.

Iwan meminta semua pihak harus menjaga kelestarian lingkungan di semua situs geopark yang meliputi enam kabupaten/kota, yakni di Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Karena, menurut dia, jika tidak dijaga dan dilestarikan dengan baik, status Geopark Pegunungan Maratus sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) bisa dicabut. (ant)

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper