
BANJARMASIN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ( Kesbangpol) Kalsel dan PWI Kalsel memberikan pendidikan politik kepada sejumlah media di Kalimantan Selatan tentang pentingnya netralitas media dalam pemberitaan politik.
Mengangkat tema “Peran dan Netralitas Media dalam Pemberitaan” , acara dibuka oleh Kepala Bakesbangpol Kalsel Heriansyah yang diwakili oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Muhammad Hasanuddin, di salah satu Hotel di Banjarmasin, Kamis (13/11).
Hasanuddin mengungkapkan, edukasi ini disampaikan keseluruh lapisan masyarakat seperti pelajar, mahasiswa, organisasi pemuda hingga insan pers atau media.
Menurutnya, peran media sangat vital dalam memberikan informasi ke masyarakat sehingga dituntut agar dalam pemberitaan yang akurat dan netral. ” Kegiatan ini dapat memperkuat peran media dalam penyampaikan informasi yang akurat dan berimbang, apalagi media menjadi pintu kepercayaan bagi masyarakat ditengah derasnya arus digitalisasi,” katanya
Kegiatan juga menghadirkan Diskominfotik Kalsel yang diisi oleh Choirun Ni’mah serta Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi.
Choirun Ni’mah yang menjabat sebagai Kasi Pengelolaan Opini Publik Diskominfotik Kalsel mengangkat materi tentang ” Membangun Kepercayaan Publik dengan Netralitas Media”.
Menurutnya, pemerintah propinsi Kalsel berhasil dan sinergi bersama media sehingga menduduki Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) 2024 Dewan Pers dengan skor 80,91 poin.
“Kalsel mendapatkan nilai atas 80 poin yang menguguli Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Ini menunjukkan keterbukaan Pemprov Kalsel terhadap media dalam menjalankan fungsi kontrol sosial,” tuturnya
Sementara, Ketua PWI Zainal Helmie menekankan pentingnya verifikasi perusahaan media dari Dewan Pers dan Uji Kompetensi Wartawan bagi jurnalis.
Helmie menjelaskan, UKW bagi jurnalis sebagai profesionalisme dan integritas serta kompetensi dalam menjalankan profesi jurnalistik.
“Kartu UKW sebagai pengakuan resmi atas kompetensi dan memastikan mereka paham kode etik dan undang-undang pers,” jelasnya. via

