Mata Banua Online
Sabtu, November 15, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pengusaha Ritel Menjerit, DayaBeli Melemah

by Mata Banua
12 November 2025
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah untuk mem­be­ri­kan insentif terhadap sektor uaha ritel guna men­dongkrak daya beli masyarakat.

Ketua Umum Aprindo Solihin tak menampik adanya ke­lu­han sektor usaha ritel terkait pe­nu­runan belanja tersebut. Untuk itu, pihaknya akan menyambut ba­ik apabila pemerintah mem­ber­lakukan insentif pajak pe­ng­ha­silan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP) seperti yang di­te­rapkan di sektor lain.

Berita Lainnya

D:\2025\November 2025\14 November 2025\7\7\ft master 7.jpg

Harga Jual Emas Antam Kembali Naik

13 November 2025
D:\2025\November 2025\14 November 2025\7\7\ft as.jpg

Harga Beras dan Daging Sapi Naik

13 November 2025

“Gaji tertentu pemerintah kan sup­port, nih, untuk [ditanggung] pa­jaknya. Kita pengin retail juga da­pat, lah, supaya si penerima ga­ji bisa mendapatkan lebih,” kata Solihin saat ditemui di sela aca­ra Hari Ritel Nasional 2025 di Jakarta Selatan.

Menurutnya, apabila pekerja men­dapatkan nominal upah yang le­bih banyak, maka uang yang di­si­sihkan untuk belanja juga akan meningkat.

Ketika ditanya perihal ha­rap­an masyarakat agar pajak per­tam­bah­an nilai (PPN) juga ikut tu­run, Solihin enggan berandai-an­dai. Dia memandang bahwa se­mua kalangan akan menyambut b­a­ik apabila beban yang di­ta­ng­ung berkurang. “Gaji turun itu eng­gak ada yang mau, tetapi ka­lau yang lainnya, yang harus di­ba­yar itu turun, semua juga gem­bira,” kelakarnya.

Adapun, pemerintah telah me­netapkan kebijakan insentif PPh Psal 21 DTP bagi para pe­kerja di sektor pariwisata, yang men­cakup hotel, vila, agen per­ja­lanan, restoran, hingga taman rek­reasi. Insentif ini diberikan untuk periode Oktober hingga De­sember 2025 dan berlaku bagi pe­kerja dengan penghasilan bruto mak­simal Rp10 juta per bulan.

Sebelumnya, Badan Pusat Sta­tistik (BPS) mencatat pe­lam­batan pertumbuhan konsumsi ru­mah tangga (PKRT) dan in­vesta­si pada kuartal III/2025, baik seca­ra kuartalan maupun ta­hun­an.

Deputi Bidang Neraca dan Ana­lisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengungkapkan kon­sum­si rumah tangga tumbuh se­be­sar 4,89% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal III/2025. Angka itu lebih rendah da­ri pertumbuhan konsumsi ru­mah tangga sebesar 4,96% YoY pada kuartal II/2025 dan 4,91% YoY pada kurtal III/2024.

“Jadi kalau kita lihat kom­po­nen PKRT yang tumbuh me­lam­bat secara year on year, yang per­tama adalah konsumsi ma­kan­an dan minuman selain restoran ka­rena tumbuh 4,11%, kemudian ke­sehatan dan pendidikan tum­buh­nya 4,06%, transportasi dan ko­munikasi 6,41%, serta res­tor­an dan hotel 6,32%,” ungkap Edy dalam konferensi pers di Kan­tor BPS. bisn/mb06

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper