Mata Banua Online
Senin, November 10, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Terlalu Banyak Makan Wortel Bisa Bikin Kulit Kuning? Ini Faktanya

by Mata Banua
9 November 2025
in Mozaik
0
D:\2025\November 2025\10 November 2025\11\Halaman 1-11 Senin\terlalu.jpg
(foto:mb/web)

Tren carrot salad atau salad wortel serut tengah jadi bintang baru di TikTok. Wortel diserut halus menyerupai mi, kemudian dicampur minyak zaitun, garam, dan cuka apel.

Banyak warganet mengklaim salad ini menyehatkan, membantu detoksifikasi tubuh, bahkan bisa mempercantik kulit.

Berita Lainnya

D:\2025\November 2025\10 November 2025\11\Halaman 1-11 Senin\waspada.jpg

Waspada Ginjal Bocor, Penyakit Senyap yang Bisa Berakibat Fatal

9 November 2025
D:\2025\November 2025\10 November 2025\11\Halaman 1-11 Senin\selasa.jpg

Selada Air, Sayuran Sederhana yang Ternyata Bisa Cegah Kanker Payudara

9 November 2025

Tapi, di tengah popularitasnya, muncul pertanyaan menarik, apakah terlalu banyak makan wortel bisa bikin kulit berubah warna menjadi kuning atau oranye?

Jawabannya: bisa, tapi tidak berbahaya.

Fenomena ini disebut carotenemia, yaitu kondisi ketika kadar beta-karoten, pigmen alami yang memberi warna oranye pada wortel terlalu tinggi dalam darah.

Beta-karoten sebenarnya bermanfaat karena diubah tubuh menjadi vitamin A yang penting bagi kesehatan mata dan kulit. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, pigmen ini bisa menumpuk di bawah kulit dan memberi rona kekuningan, terutama pada telapak tangan, telapak kaki, lutut, siku, dan sekitar hidung.

“Makan terlalu banyak makanan kaya beta-karoten bisa membuat kulit berwarna oranye,” kata dermatolog Melissa Piliang, dikutip dari Cleveland Clinic.

“Biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya jika konsumsi dikurangi.”

Menurut Piliang, seseorang bisa mengalami carotenemia jika mengonsumsi sekitar 20-50 miligram beta-karoten per hari selama beberapa minggu. Sementara itu, satu wortel ukuran sedang mengandung sekitar 4 miligram beta-karoten.

Artinya, jika Anda rutin makan 10 wortel setiap hari selama beberapa minggu, kemungkinan besar warna kulitmu akan mulai berubah.

Selain wortel, beta-karoten juga banyak ditemukan pada buah dan sayur berwarna jingga atau kuning seperti mangga, labu, ubi jalar, aprikot, dan melon. Bahkan, beberapa sayuran hijau seperti bayam dan kubis juga mengandung pigmen ini dalam jumlah tertentu.

Kondisi carotenemia umumnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan medis. Cukup dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi beta-karoten, warna kulit akan kembali normal dalam beberapa bulan.

Namun, bila warna kekuningan tampak di seluruh tubuh termasuk bagian putih mata, sebaiknya periksa ke dokter karena bisa jadi itu bukan carotenemia, melainkan tanda penyakit lain seperti gangguan hati atau penyakit kuning (jaundice).

Meski begitu, bukan berarti anda harus takut makan wortel. Dalam jumlah wajar, wortel tetap kaya manfaat, mulai dari menjaga kesehatan mata, memperkuat daya tahan tubuh, hingga menutrisi kulit. Kuncinya adalah seimbang dan bervariasi.

Jadi, jika Anda sedang tergoda ikut tren salad wortel serut di TikTok, tidak masalah. Asal tidak berlebihan. Ingat, bahkan sesuatu yang baik pun bisa menjadi berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. web

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper