
JAKARTA – Gubernur Riau Abdul Wahid langsung diperiksa penyidik setelah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (4/11). Abdul Wahid sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK di daerahnya bersama dengan sejumlah orang lainnya.
“Pihak-pihak yang sudah diamankan dan dibawa ke Gedung Merah Putih saat ini sedang dilakukan pemeriksaan intensif,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Selasa (4/11), seperti dikutip CNNIndonesia.com.
Sebanyak delapan orang yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) sudah sampai di Kantor KPK. Dua di antaranya Kepala Dinas PUPR-PKPP Muhammad Arief Setiawan dan Sekretaris Dinas PUPR-PKPP Ferry Yunanda.
Mereka juga sedang dilakukan pemeriksaan intensif. Satu orang lain yang turut terjaring OTT juga dibawa pada sore kemarin.
Dalam operasi senyap yang dilakukan KPK kemarin, tim penindakan KPK turut menemukan dan menyita sejumlah uang pecahan rupiah dan mata uang asing yang belum disampaikan nilainya.
Berdasarkan ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), KPK mempunyai waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang tertangkap tangan tersebut.
Sebelumnya, Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebut Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan di Provinsi Riau terkait dengan proyek Dinas PUPR.
“Info sementara begitu (terkait proyek Dinas PUPR). Detailnya menunggu hasil dan laporan dari tim lapangan,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/11).
OTT di Riau ini merupakan kali keenam yang dilakukan KPK di tahun 2025. Lembaga antirasuah itu sebelumnya telah menggelar sejumlah operasi serupa di berbagai daerah, mulai dari dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara hingga kasus dugaan pemerasan dan/atau gratifikasi berkaitan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang menyeret Immanuel Ebenezer dkk saat menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan, sejumlah pihak termasuk Gubernur Riau Abdul Wahid yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK dijadwalkan tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pagi dan siang kemarin.
“Yang dibawa pada hari ini ada sembilan orang, nanti ada dua kloter pagi dan siang,” ujar Budi yang ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa.
Budi mengatakan penyidik juga turut menyita uang pecahan rupiah dan mata uang asing dalam operasi senyap kemarin. Namun, dia belum bisa mengungkapkan total atau jumlah uang tersebut.
“Selain pihak-pihak yang diamankan ada juga sejumlah uang sebagai barang bukti yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan ini,” tutur Budi.
“Terkait dengan perkaranya apa, konstruksi perkaranya bagaimana, nanti kami akan update dalam konferensi pers. Nanti termasuk itu ya (nominal) uang, sedang kami hitung juga,” katanya. web

