
Oleh: Andi Firdaus
Di antara deretan foto jurnalistik yang terpampang rapi di tembok ruang Pandu Kartawiguna, Gedung Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (30/10), sebuah foto mencuri perhatian Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Foto seri karya Fotografer ANTARA Bayu Pratama Syahputra itu menyabet gelar terbaik foto jurnalistik kesehatan 2025 bertajuk “Menebar Sehat di Ujung Timur Indonesia”.
Visual dramatis yang ditampilkan, membawa Mensesneg Prasetyo dan Menkes Budi Gunadi melintasi ribuan kilometer, langsung ke Kampung Bupul, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Di lokasi itu, satu unit mobil dan beberapa motor operasional tenaga kesehatan setempat terperosok dalam lumpur tebal yang pekat, nyaris tenggelam sebatas roda, berupaya sekuat tenaga keluar dari cengkeraman medan ekstrem.
Sorot mata Prasetyo menyapu setiap detail gambaran nyata “medan tempur” tim kesehatan dalam menjalankan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) menuju rumah-rumah pasien di ujung timur negeri.
“Nah, ini dia fotografernya. Kebetulan banget kita bisa bertemu,” kata Menkes dengan antusias, seraya menggapai lengan Bayu yang saat itu merangkap sebagai panitia dokumentasi pameran, untuk bertukar obrolan seputar foto itu.
Dalam kesempatan itu, Bayu bercerita bahwa bidikan tersebut diabadikan pada awal Agustus 2025, tepatnya sekitar pukul 09.00 WIT, menggunakan kamera yang dia boyong dari Jakarta.
Foto ini menangkap momen, ketika tim kesehatan yang terdiri atas enam orang, dipimpin oleh Dokter Libertine bersama lima petugas puskesmas lainnya, sedang melaksanakan perjalanan “jemput bola” untuk mengunjungi rumah salah satu pasien di pelosok.
“Momen ini bukan sekadar insiden, tapi gambaran nyata tantangan yang harus dihadapi Dokter Libertine, saat menjalankan tugas CKG,” kata Bayu, kepada Menkes dan Mensesneg.
Foto mobil yang terjebak lumpur itu baru satu dari 10 cerita foto bergaya “Jurnalisme Air Mata”, yang menangkap suasana layanan CKG, mulai dari persiapan di rumah dokter, perjalanan panjang yang menantang, hingga interaksi langsung dengan masyarakat.
Dari bidikan lensa, Bayu mencoba menyajikan lebih dari sekadar laporan visual. Ia menyuguhkan sebuah testimoni tentang dedikasi tanpa pamrih tenaga kesehatan yang rela menembus batas infrastruktur demi memberikan pelayanan kesehatan optimal.
Salah satunya, seperti tergambar dalam foto karya Bayu lainnya, yang memampang ekspresi kebahagiaan para penerima manfaat CKG di Kampung Bupul, saat program itu berhasil menyentuh langsung kehidupan masyarakat di tapal batas.
Capaian CKG
Dalam pembukaan pameran bertajuk “Haluan Merah Putih” itu, Menkes menyebut kiprah dr Libertine dan kolega sebagai penggalan kisah di ujung timur Indonesia dalam mendukung rencana besar Presiden Prabowo Subianto untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya deteksi dini kesehatan.
Menkes Budi meyakini, program CKG akan mampu menjebol target nasional sebesar 60 sampai 70 juta orang yang diperiksa sampai akhir tahun ini.
Optimisme ini didasarkan pada laju pemeriksaan yang terus meningkat secara signifikan. Apa yang terjadi di Bupul, berkontribusi menambah laju penambahan peserta berkisar 500-600 ribu per hari secara nasional.
Hingga 28 September 2025, data Kementerian Kesehatan mencatat sekitar 46 juta orang telah mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis tersebut. Bagi Menkes, angka itu sebuah capaian masif yang menunjukkan respons positif masyarakat.
Meskipun laju pemeriksaan berjalan sesuai perhitungan, tantangan nyata justru terekam dari hasil deteksi. Data Kemenkes memperlihatkan bahwa lima masalah kesehatan terbanyak pada orang dewasa adalah indikator gaya hidup yang perlu dibenahi.
Misalnya, kurangnya aktivitas fisik, sakit gigi, obesitas sentral, kelebihan berat badan, hingga hipertensi. Inilah fungsi utama CKG, bukan sekadar check-up, melainkan peringatan dini untuk segera mengubah gaya hidup, dilanjutkan dengan langkah pencegahan serius.
Sasaran CKG yang meluas, dari masyarakat umum, hingga kelompok rentan, seperti balita, ibu hamil, dan lansia, bahkan menyasar karyawan perkantoran, menggambarkan keseriusan pemerintah menekan beban biaya penyakit katastropik.
Sepanjang 2024, total klaim untuk delapan jenis penyakit katastropik melonjak, hingga Rp37,28 triliun, menyerap lebih dari 25 persen dari total anggaran klaim JKN.
“Harus tercapai lah, 60-70 juta sih sampai,” kata Menkes Budi, mengunci target nasional CKG dengan keyakinan penuh.
Setahun Prabowo
Sebanyak 115 foto jurnalistik, enam karya tulisan jurnalistik, tujuh karya interaksi visual/video, dan empat karya infografis dalam pameran itu merupakan kolaborasi berbagai pihak, di antaranya Pertamina, BNI, Ekraf, Telkomsel, PLN, Astragraphia, BTN, Pertamina Shiping Internasional, Eka Hospital, Bintang Sampurna, dan Berdikari.
CKG merupakan salah satu bentuk kemajuan signifikan sektor kesehatan yang diraih selama setahun terakhir pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Apa yang dilakukan para tenaga kesehatan di Kampung Bupul, Merauke, merupakan salah satu dari tiga Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Kemenkes, dalam menemukan kasus secara aktif, terutama di daerah padat dan terpencil, memastikan tidak ada kasus yang luput dari pantauan.
Di sisi pengendalian penyakit menular, Tuberkulosis (TBC) menunjukkan tren positif. Penemuan kasus TBC telah mencapai 57 persen dari estimasi nasional 621 ribu orang, dengan 90 persen di antaranya telah diobati.
Peningkatan signifikan juga terjadi pada Program Terapi Pencegahan TBC (TPT), yang menjangkau 143.284 orang pada September 2025.
Pengawasan pengobatan dan deteksi dini diperkuat melalui sistem pemantauan digital yang kini digunakan di lebih dari 7.000 puskesmas.
Sementara itu, di bidang infrastruktur, pemerintah mengakselerasi pembangunan dan peningkatan kelas rumah sakit umum daerah (RSUD).
Inisiatif ini berfokus pada pemerataan layanan rujukan, khususnya di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK). RS kelas D dan D pratama ditingkatkan menjadi kelas C, dengan penambahan fasilitas kunci, seperti ruang operasi, cathlab, dan hemodialisa, dengan target pembangunan RSUD di 66 kabupaten/kota.
Hingga awal Oktober 2025, 22 rumah sakit sudah dalam tahap konstruksi dengan progres rata-rata di atas 50 persen.
Kisah fotografer ANTARA dan tenaga kesehatan di Merauke membuktikan bahwa layanan kesehatan, kini diantar, hingga ke ujung negeri, membangun fondasi kuat menuju Indonesia Sehat 2045.(ant)

