
MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar resmi meluncurkan Desa Akademi Digital sebagai ruang belajar praktik berbasis teknologi di wilayah pedesaan.
Program ini menjadi wadah masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta daya saing ekonomi di era digital.
Peluncuran program tersebut dilakukan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Khairullah Ansari, mewakili Bupati Banjar H Saidi Mansyur, di Aula Kecamatan Martapura Timur, Rabu (29/10).
Kegiatan ini diikuti perwakilan dari DKISP, Camat Martapura Timur dan Martapura Barat, para pambakal, pelaku UMKM, kepala sekolah, serta tokoh masyarakat.
Khairullah mengatakan, Desa Akademi Digital bukanlah program yang berdiri sendiri, melainkan hasil dari inisiatif dan riset inovasi sosial berbasis pendekatan THIS (Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial), yang dikembangkan oleh Bappedalitbang Kabupaten Banjar bersama para peneliti.
“Pendekatan ini penting sebagai sinergi antar sektor, akademisi, pelaku usaha dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Khairullah menjelaskan, Desa Akademi Digital memiliki tiga makna penting, yakni sebagai wadah pembelajaran masyarakat agar cakap digital, modal inovasi tingkat desa, serta penggerak ekonomi digital pedesaan.
“Jadi digital ini agar jadi duit, bukan hanya menghabiskan kuota,” katanya.
Menurutnya, program ini merupakan bagian dari strategi Pemkab Banjar untuk membangun masyarakat yang melek digital, produktif dan berdaya saing tinggi.
Pemkab Banjar berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor. Untuk itu, semua pihak diajak berperan aktif dalam mengembangkan dan menjaga keberlanjutan Program Desa Akademi Digital.
Dalam kesempatan tersebut, Khairullah juga menyampaikan apresiasi kepada tim peneliti, yang telah berperan dalam pengembangan program, yakni Hesty Heryani dan Syaharuddin dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), serta Cahyono Susetyo dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Bappedalitbang dan DKISP Kabupaten Banjar atas dukungan dan sinerginya.
“Mari kita jadikan desa sebagai pusat inovasi, bukan sekadar penerima hasil pembangunan, tapi juga penggerak utama perubahan,” ucapnya.
Acara peluncuran ini merupakan bagian dari Program Hilirisasi Riset Prioritas Sinergi Tahun 2025 oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang juga diisi dengan pemaparan hasil kajian serta diskusi bersama tim peneliti. ril/dio

