Mata Banua Online
Kamis, Oktober 30, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Muhidin Sebut Dana Sebesar Rp4,7 Triliun di Bank Kalsel Bukan Mengendap

by Mata Banua
29 Oktober 2025
in Bank Kalsel
0

 

Gubernur Kalsel Muhidin menyampaikan dana sebesar Rp4,7 triliun di Bank Kalsel tidak mengendap. ist

BANJARBARU — Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin memberikan klarifikasi tegas terkait tudingan bahwa dana milik Pemprov Kalsel mengendap di Bank Kalsel.

Berita Lainnya

Bank Kalsel Syariah Raih Penghargaan dari BP Tapera sebagai Bank Penyalur Pembiayaan FLPP dengan Nilai Evaluasi Tertinggi

Bank Kalsel Syariah Raih Penghargaan dari BP Tapera sebagai Bank Penyalur Pembiayaan FLPP dengan Nilai Evaluasi Tertinggi

28 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\28 Oktober 2025\2\222\New Folder\bank.jpg

Bank Kalsel Resmikan Kantor Kas Sungai Andai

27 Oktober 2025

Pernyataan ini merespons kritik yang sebelumnya disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Dalam konferensi pers digelar Selasa (28/20) siang, Muhidin menegaskan bahwa dana sebesar Rp4,7 triliun yang ditempatkan di Bank Kalsel bukanlah mengendap.

Melainkan kas daerah yang belum terealisasi penggunaannya.

“Dana tersebut terdiri dari deposito sebesar Rp3,9 triliun, dan sisanya dalam bentuk giro,” jelasnya.

Muhidin menyebut bahwa penempatan dana di Bank Kalsel telah melalui persetujuan gubernur, dan merupakan bagian dari strategi pengelolaan kas daerah.

Ia menekankan bahwa dana tersebut tetap aktif, dan memberikan manfaat finansial bagi daerah.

“Dengan bunga sekitar 6,5 persen, Pemprov Kalsel memperoleh pendapatan bunga sekitar Rp21 miliar per bulan. Jika dihitung selama lima bulan, total pendapatan bunga bisa mencapai lebih dari Rp100 miliar,” ungkapnya.

Meski beberapa bank menawarkan bunga lebih tinggi, Muhidin menyatakan bahwa Pemprov Kalsel tetap memilih Bank Kalsel sebagai bentuk dukungan terhadap lembaga keuangan milik daerah.

“Kami ingin memperkuat Bank Kalsel karena itu adalah bank kebanggaan kita,” ujarnya.

Muhidin menyatakan dana tersebut dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disimpan sementara sebelum digunakan untuk belanja pemerintah.

Saat realisasi belanja terjadi, dana ditarik dan dialihkan ke giro untuk keperluan pembayaran.

Hingga Oktober 2025, tercatat telah terjadi penarikan sekitar Rp280 miliar dari dana tersebut untuk belanja daerah.

Muhidin memastikan bahwa penarikan tersebut tidak mengurangi nilai deposito utama yang masih tersimpan.

“Pernyataan bahwa dana Pemprov Kalsel mengendap di bank tidak benar. Dana itu tetap aktif digunakan dan memberi manfaat nyata bagi daerah,” tegasnya.rds

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper