
BANJARMASIN -Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), H Mustohir Arifin, tegas menolak jika usulan alokasi “dana pendamping” yang sudah bertahun ditempatkan di rumah sakit, dihapus.
Pasalnya, dana tersebut, sangat dibutuhkan oleh masyarakat miskin yang benar-benar tidak mampu.
“Saya sangat tidak setuju jika dana pendamping itu ditiadakan, kasihan masyarakat miskin yang membutuhkan,” tegas H Mustohir Ariffin, Selasa (28/10).
Menurutnya, masih banyak dana disektor lain bisa di potong, dan jangan dana bagi masyarakat miskin yang dihilangkan.
Bicara masyarakat miskin, lanjut anggota banggar dari Fraksi Nasdem ini, masih banyak yang tak tercover BPJS. Karena mereka (masyarakat miskin) jangan kan untuk bayar iuran BPJS, untuk kebutuhan makan sehari-hari saja mereka masih banyak kekurangan.
“Jadi ini yang perlu di perhitungkan dan dipertimbangkan pemerintah provinsi. Sebab kesehatan merupakan salah satu visi-misi kepala daerah, jika ini terjadi maka akan mendistrosi apa yang jadi harapan kepala daerah,” tandasnya.
Perlu diingat, dari visi-misi gubernur dan wakil gubernur, terdapat dua visi-misi prioritas, yaitu pendidikan dan kesehatan yang diwujudkan.
“Jangan sampai karena hanya kebijakan dana yang tidak terlalu besar itu dihilangkan, justru dapat menciderai keberhasilan visi-visi yang sudah diupayakan dengan dana besar,” ingat anggota banggar yang akrab disapa H Imus ini.
Sebelumnya, pada rapat pembahasan tentang ‘pendapatan’ Kamis (24/10) yang digelar Banggar DPRD Kalsel dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Wakil Direktur Administrasi Umum Dan Keuangan RSUD Ulin Banjarmasin, Dr. Alfian Yusuf, saat itu meminta agar dana pendamping itu jangan di “nol”kan atau dihapus.
“Kami mohon dana pendamping ini jangan di “nol”kan, karena nanti kami kesulitan melayani masyarakat miskin yang tidak tercover BPJS,” pintanya.
Senada, Direktur Rumah Sakit Ansari Saleh dr. Tabiun Huda, juga melontarkan permohonan serupa seperti yang diusulkan rumah sakit ulin, agar tidak di nol kan.
Untuk diketahui, tahun sebelumnya, dana pendamping yang ditempatkan di RSUD Ulin Banjarmasin, berkisar 5 sampai 8 miliar rupiah. Sedang RSUD Ansari Saleh dikisaran Rp 1,5 miliar.rds

