
RANTAU – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Tapin Sugian Noor melalui Kabid Pengembangan Potensi Wisata dan Ekonomi Kreatif Rijali Hadi membuka kegiatan pelatihan bordir sasirangan di Gedung Tri Guna Rantau, Senin (27/10).
Kegiatan menghadirkan narasumber M Toha Amin dari Banjarbaru, dan di hadiri 20 pengrajin sasirangan di Kabupaten Tapin.
Ketua panitia acara yang juga Pejabat Fungsional Adiyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Tapin Sarinah mengatakan, dasar pelaksanaan ini berdasarkan Undang Undang No 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif (bab 1 pasal 1) dan DPA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata TA 2025 Program Pengembangan Sumber daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) di bidang ekonomi kreatif pada pembuatan bordir sasirangan, menambah keahlian dan penghasilan para peserta untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarga, serta meningkatan kreativitas peserta dalam memodifikasi sasirangan ke dalam bentuk sulam bordir,” ujarnya.
Sementara, Kabid Pengembangan Potensi Wisata dan Ekonomi Kreatif Rijali Hadi menyampaikan, kegiatan pelatihan merupakan bagian dari upaya mengembangkan ekonomi kriya Kabupaten Tapin.
“Ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat identitas budaya lokal,” jelasnya.
Menurutnya, bordir sasirangan termasuk dalam subsektor kriya yang merupakan salah satu 17 subsektor ekonomi kreatif.
Ia menjelaskan, kriya memiliki potensi besar karena menggabungkan unsur seni, keterampilan tangan dan nilai budaya yang tinggi.
“Melalui pelatihan ini, kita berharap disamping para pelaku usaha dan pengrajin dapat meningkatkan kemampuan, inovasi, serta kualitas produk, tetapi juga dengan disulam bordir yang sekarang sedang menjadi trend semakin mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” ucapnya.
Ia menambahkan, pelatihan ini juga menjadi langkah strategis dalam pemajuan pelaku ekonomi kreatif di Bumi Ruhui Rahayu, terutama dalam memperkuat ciri khas lokal dan mengangkat produk unggulan daerah agar dikenal hingga ke tingkat nasional.
“Kehadiran M Toha Amin dari Banjarbaru sebagai pemateri tentu menjadi kesempatan berharga bagi kita semua untuk menimba ilmu dan pengalaman langsung, serta praktisi yang kompeten di bidangnya. Kami berharap kepada semua peserta pelatihan agar memanfaatkan sebaik-baiknya momentum ini,” pungkasnya. her

