
MARTAPURA – Meski pelaksanaan haul ke-21 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul masih sekitar dua bulan lagi, persiapan terus dimatangkan oleh Pemerintah Kabupaten Banjar bersama pihak panitia.
Haul ulama kharismatik Kalsel yang digelar pada 5 Rajab 1447 Hijriah itu, dipersiapkan dengan matang selain untuk kelancaran kegiatan juga agar memberikan kemudahan kepada jemaah.
Salah satu yang mendapat perhatian adalah penerangan di Kabupaten Banjar, terutama di titik-titik yang akan dilewati dan konsentrasi berkumpulnya jemaah.
Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar sejak dini melakukan pembenahan penerangan jalan umum (PJU) dan penerangan jalan lingkungan (PJL) di kawasan Sekumpul.
Menurut Kepala Bidang Kawasan Permukiman DPRKPLH, Ali Ilyas, untuk melaksanakan kegiatan ini, pihaknya menggelar rapat koordinasi dengan Tim Posko Induk Sekumpul dan sejumlah stakeholder.
?“Rakor membahas inventarisasi titik-titik penerangan hasil survei Dinas Perhubungan. Pemasangan PJU di Jalan Pendidikan V dan Gang Keluarga ditargetkan rampung pekan depan,” ujarnya, Jumat (24/10), seperti dikutip jejakrekam.com.
Ali mengakui, persiapan tahun ini cukup padat karena haul digelar dua kali, Januari dan Desember 2025. Meski begitu, pihaknya tetap berupaya maksimal dengan anggaran yang tersedia.
Untuk mendukung pasokan listrik, PT PLN akan menyiapkan Uninterruptible Power Supply (UPS) atau catu daya cadangan, serta trafo modern di kawasan Sekumpul. Selain itu, penggunaan kWh multiguna juga akan diterapkan agar penambahan lampu oleh masyarakat tetap legal dan terdata.
“Kami masih menunggu pendataan dari PLN. Tahun lalu ada 110 titik kWh multiguna yang kami biayai selama seminggu penuh,” tambahnya.
DPRKPLH juga akan melakukan meterisasi di luar kawasan pusat kegiatan haul agar setiap titik penerangan memiliki kWh resmi. Program ini merupakan solusi PLN yang migrasinya gratis, namun tetap memerlukan dukungan DPRD Banjar karena membutuhkan anggaran besar.
Selain itu, DPRKPLH juga telah melakukan pemeliharaan PJU di Jalan Ahmad Yani Kilometer 17, Kkilometer 6 dan berencana merevitalisasi PJU dari Kilometer 37 hingga Masjid Agung Al Karomah Martapura.
Sementara PJU tenaga surya (solar cell) yang kurang optimal akan diganti dengan PJU konvensional agar penerangan lebih maksimal. jjr/berbagai sumber

