
AMUNTAI – Bupati HSU H Sahrujani dan Wabup HSU Hero Setiawan, menghadiri silaturahmi dengan Ulama dan tokoh Agama di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Alquran (STIQ), Pondok Pesantren Rayidiyah Khalidiyah (Rakha) Amuntai.
Pertemuan ini menjadi ruang dialog terbuka, untuk memperkuat sinergi pemerintah dan ulama dalam membangun kehidupan keagamaan di daerah.
Bupati HSU H Sahrujani menyampaikan, apresiasi atas peran penting ulama dalam menjaga harmoni masyarakat serta mendukung pembangunan daerah.
“Ulama adalah mitra strategis pemerintah dalam membina umat. Pemerintah daerah akan terus mendukung program dan kegiatan keagamaan demi terwujudnya masyarakat HSU yang religius dan berakhlak,” ujarnya.
Silaturahmi ini, tidak hanya menjadi ajang temu ramah, tetapi juga diisi dengan muzakarah dan dialog keummatan yang dipandu langsung oleh Ketua MUI HSU KH Said Masrawan, Lc., MA.
Dalam forum tersebut, ulama membahas sejumlah isu aktual, di antaranya hukum wanita haid membaca Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an melalui gawai/HP, serta pesan Rasulullah SAW agar umat Islam selalu berpegang pada dua pedoman utama yaitu Al-Qur’an dan Hadis.
Selain itu, muzakarah juga menyoroti fenomena melemahnya hafalan Al-Qur’an di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Para ulama sepakat pentingnya memperkuat pembinaan keagamaan, baik melalui lembaga pendidikan formal, majelis taklim, maupun kegiatan berbasis keluarga.
Ketua STIQ Amuntai, Dr Hasib Salim, menyambut baik terselenggaranya pertemuan tersebut dan menilai bahwa kolaborasi pemerintah dengan ulama perlu terus ditingkatkan.
“Sinergi antara pemerintah dan alim ulama menjadi kunci dalam membangun karakter dan peradaban masyarakat. Kami berterima kasih atas perhatian Pemkab HSU yang selalu hadir dan mendukung kegiatan keagamaan,” ucapnya.
Suasana silaturahmi berlangsung hangat dan penuh keakraban, ditutup dengan doa bersama untuk keberkahan, keselamatan, dan kemajuan Kabupaten HSU.
Kegiatan ini turut dihadiri KH Abdul Bari, KH Fakhrudin Salman, KH Saukani, Lc., KH Muhammad Noor, para dosen STIQ Amuntai, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta Ketua DPRD dan anggota DPRD HSU. (suf/mb03)

