
BANJARMASIN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin mengklaim bahwa kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Banjarmasin menunjukkan tren penurunan.
Plt Kepala Dinkes Banjarmasin Muhammad Ramadhan mengatakan, jika di bandingkan bulan September 2025, data pasien ISPA yang dirawat di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan (faskes) lainnya mencapai 11.261 orang.
“Terbukti dari jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit Banjarmasin khususnya anak-anak sudah menurun. Dibandingkan satu bulan lalu,” katanya, Minggu (26/10).
Menurutnya, penurunan ISPA ini dikarenakan masa pancaroba sudah berakhir. Dimana saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Selain itu, kekebalan tubuh warga sudah terbentuk dan bisa menyesuaikan di masa pancaroba lalu. Sehingga penyakit ini tidak mudah menyebar dan tertular. “Alhamdulillah kita sudah melewati masa ini,” ujarnya.
Menurutnya, ISPA ini sangat rentan menyerang bayi dan anak-anak. Namun bukan berarti tidak dengan orang dewasa. “Awal-awal itu kebanyakan orang dewasa yang diserang. Namun setelahnya baru banyak anak-anak yang merasakan demam, batuk, pilek dan gelaja ISPA lainnya,” jelasnya.
Meski saat ini sudah menunjukan penurunan kasus ISPA, pihaknya tetap mengimbau masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Kami imbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat. Kalau ada apa-apa segera bawa ke fasilitas kesehatan yang ada,” tutupnya.
Sebelumnya, kasus ISPA sempat melonjak tinggi hingga Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin mengeluarkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap Peningkatan ISPA per tanggal 29 September 2025 lalu.
Dinkes Kota Banjarmasin juga mengerahkan rumah sakit dan faskes lainnya untuk bersiaga dalam penanganan pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
Penggunaan masker juga sempat diimbau kepada masyarakat saat keluar rumah, guna menghindari terjadinya penularan ISPA. via

