
TANJUNG – Puluhan kader posyandu di Kabupaten Tabalong mengikuti pelatihan 25 kompetensi Kader Posyandu yang di inisiasi Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN) bersama Adaro dan Alamtri Group, untuk mendukung upaya peningkatan kapasitas kader dan percepatan penurunan stunting di wilayah operasional perusahaan.
Perwakilan PT Adaro Indonesia Dwi Priyatno Jatmiko menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung percepatan penurunan stunting di tingkat komunitas.
“Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas kader sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dasar,” ujarnya, Kamis (23/10).
Dengan peningkatan keterampilan dan kerja sama lintas sektor, lanjut dia, kader diharapkan mampu memberikan layanan yang lebih terintegrasi, aktif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dwi mengatakan, pelatihan ini untuk memperkuat kapasitas kader dalam menyelenggarakan layanan posyandu berbasis siklus hidup, mulai dari ibu hamil, balita, remaja hingga lansia.
“Melalui peningkatan kompetensi ini, kader diharapkan mampu menerapkan pelayanan yang lebih terintegrasi, aktif, dan responsif terhadap kebutuhan warga,” katanya.
Ia menyebutkan, kemitraan lintas sektor bersama YABN, Adaro dan Alamtri Group ini bentuk komitmen untuk terus mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat Kabupaten Tabalong.
Pelatihan yang dilaksanakan sejak 21 hingga 24 Oktober 2025 di Gedung TEFA SMK Negeri 1 Murung Pudak menghadirkan pemateri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong dan Yayasan Sinergi Indonesia Peduli.
Peserta mendapat pembekalan menyeluruh tentang peran dan fungsi kader posyandu sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Tabalong Husin Ansari mengapresiasi pelatihan ini sebagai langkah konkret memperkuat peran kader posyandu sebagian ujung tombak layanan kesehatan dasar.
“Kami berharap para kader semakin terampil dan percaya diri dalam memberikan layanan berkualitas, terutama upaya pencegahan stunting dan peningkatan status gizi keluarga,” ucapnya.
Kegiatan juga di isi materi interaktif, praktik lapangan, dan diskusi studi kasus yang dirancang untuk memperkuat implementasi Posyandu Siklus Hidup secara terintegrasi, sesuai arahan pemerintah melalui integrasi layanan primer. ant

