
BANJARMASIN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin melalui bidang kesehatan masyarakat Pokja kesehatan lingkungan melaksanakan pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji bagi 700 pekerja yang bertugas di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Banjarmasin.
Pelatihan Keamanan Pangan siap saji ini untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap para pekerja penjamah pangan dalam menerapkan prinsip keamanan pangan agar makanan yang disajikan aman untuk dikonsumsi dan mencegah risiko penyakit.
Plt Kepala Dinkes Banjarmasin Ramadhan mengatakan, pelatihan ini juga penting mengingat para pekerja di SPPG ini menjadi ujung tombak penyajian makanan bergizi gratis (MBG) bagi seluruh pelajar di kota ini.
Mereka dilatih agar bisa memastikan makanan yang diolah atau disajikan secara higeines serta meminimalkan risiko kontaminasi silang dan penyakit bawaan makanan.
“Pelatihan juga agar mereka memahami bagaimana memasak dan menyajikan makanan yang higienes dan sanitasi pangan, identifikasi risiko kontaminasi pangan, praktik pengolahan, serta penyajian makanan yang aman untuk dikonsumsi pelajar, ” katanya, Rabu (22/10).
Menurut Ramadan, pelatihan ini dilakukan bertahap kepada 700 pekerja di dapur SPPG yang saat ini bertanggungjawab menyajikan Makanan Bergizi Gratis (MGB) untuk pelajar se-Kota Banjarmasin.
“Dengan pelatihan ini diharapkan tidak ada masalah lagi sajian makanan dan menjamin standar keamanan MBG untuk pelajar Banjarmasin,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan siswa SMPN 33 Kota Banjarmasin dilarikan ke Puskesmas Basirih Baru, Kecamatan Banjarmasin Barat, setelah mengeluhkan pusing dan mual, Selasa (21/10) siang. Bahkan ada beberapa siswa mengalami muntah-muntah, sakit perut hingga diare.
Salah seorang siswa, Fatimah mengaku gejala sudah dirasa pada malam harinya setelah mengonsumsi MBG di sekolah pada Senin (20/10). Ia merasakan mual-mual disertai sakit perut.
Kepala Puskesmas Basirih Baru, Sismiyanti mengatakan dugaan keracunan yang terjadi pada puluhan siswa SMPN 33 Kota Banjarmasin belum bisa dipastikan.
Namun, rata-rata siswa mengalami keluhan sakit perut, mual, muntah hingga diare seperti gejala umum keracunan. via

