
RANTAU-Pemerintah Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, perkuat sistem data terintegrasi guna mendukung pengambilan keputusan yang akurat dalam percepatan penurunan stunting.
Penjabat Sekretaris Daerah Tapin Unda Absori mengatakan, ketersediaan data yang valid dan dapat diakses lintas sektor menjadi faktor penting dalam upaya menekan angka stunting di daerah.
“Melalui pengukuran dan publikasi data stunting, diharapkan tersedia data terverifikasi dapat menjadi dasar perencanaan dan penganggaran program secara berbasis bukti,” ujarnya di Rantau, Kabupaten Tapin, kemarin.
Ia menyebutkan, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dibutuhkan agar program penurunan stunting berjalan lebih terarah dan berdampak nyata.
“Rapat pengukuran dan publikasi data stunting ini menjadi sarana evaluasi dan advokasi agar setiap sektor berperan aktif dalam mewujudkan Tapin bebas stunting, maju, dan berdaya saing,” kata Unda.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Tapin, Hj Khalidah menjelaskan, data terintegrasi akan memperkuat strategi intervensi gizi dan kesehatan anak di wilayah Tapin.
“Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang terjadi akibat kekurangan gizi jangka panjang, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan,” katanya.
Ia menambahkan, dampak stunting bisa terlihat dari gangguan pertumbuhan dan penurunan kemampuan kognitif pada anak.
Menurut Khalidah, kebijakan berbasis data menjadi kunci guna mempercepat penurunan prevalensi stunting sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.{[an/mb03]}