Mata Banua Online
Jumat, Oktober 17, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Produksi Melimpah, Siap Ekspor Beras

by Mata Banua
16 Oktober 2025
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2025\Oktober 2025\17 Oktober 2025\7\7\master 7.jpg
STOK MELIMPAH – Stok cadangan beras Indonesia saat ni telah menembus empat juta ton. Indonesia siap untuk mengekspor beras. Namun, pemerintah lebih memilih untuk memperkuat stok terlebih dahulu, sebelum dapat mengirimnya ke negara lain. (foto:mb/ant)

JAKARTA – Indonesia siap untuk me­ng­ek­spor beras. Namun, pemerintah lebih me­milih untuk memperkuat stok terlebih dahu­lu, sebelum dapat mengirimnya ke negara la­in. Sstok cadangan beras telah menembus em­pat juta ton.

“Kalau ekspor saja, hari ini pun bisa, te­tapi kita kan perkuat stok,” ujar Menteri Ko­ordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\17 Oktober 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Harga Telur, Minyak Goreng dan dan Bawang Melandai

16 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\17 Oktober 2025\7\7\dvs.jpg

November, Harga Emas Diramal Tembus Rp3 Juta per Gram

16 Oktober 2025

Saat ini pun, Indonesia telah me­ng­i­rim­kan beras ke negara-negara tertentu, seperti Pa­lestina. Zulhas berujar bahwa ekspor be­ras ke negara lain tetap terbuka, tetapi khusus apa­bila terjadi keadaan mendesak. “Kalau te­tangga memang kurang, enggak ada be­rasnya, kita juga bisa [kirim], tetapi kalau eng­gak mendesak, ya kita simpan,” lanjut Zulhas.

Dia melanjutkan, saat ini Indonesia te­ng­ah menikmati stok beas yang melimpah dan produksi yang besar, tak seperti tahun-ta­hun sebelumnya. Untuk itu, dirinya tak ing­in buru-buru ekspor besar-besaran, se­la­gi memperkuat stok beras.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional hingga No­vem­ber 2025 telah mencapai 33,1 juta ton atau tumbuh hingga 12,62% dari periode ya­ng sama pada 2024.

BPS juga memperkirakan produksi be­ras Tanah Air dapat menembus 34 juta ton pa­da akhir 2025. Terlebih, pada tahun ini ju­ga Indonesia tak lagi melakukan impor be­ras. Membandingkan dengan 2024, In­do­nesia masih mengirim beras dari luar ne­ge­ri alias impor sebanyak 4,52 juta ton.

Untuk menjaga produksi dan stok m­e­nu­ju negara penyumbang pangan dunia, Zulhas tak menampik bahwa masih banyak tu­gas yang perlu dilakukan. Saat ini, pe­me­rintah baru melakukan optimalisasi lahan sa­wah yang tersedia sebanyak 7,4 juta hek­ta­re (ha). Ke depan, perlu varietas baru unt­uk mengerek produksi.

Selain itu, pemerintah juga mulai mem­ba­ngun kluster-kluster pangan. Misalnya, yang tengah digarap di Wanam, Merauke, se­bagai food estate. Khusus untuk beras, tiga BUMN karya yang telah merger men­jadi Agrinas akan bertugas memproduksi pa­ngan.

“Kluster itu mekanisasi, tentu pakai tek­no­logi, itu yang kita bangun di Merauke. Nan­ti [Agrinas] akan membangun, kalau swas­ta tidak menggarap itu [beras],” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan capaian penting In­donesia di sektor pangan. Untuk pertama ka­linya dalam sejarah, Indonesia berhasil men­capai swasembada beras dan bahkan sudah mulai mengekspor ke sejumlah ne­gara, termasuk memberikan bantuan pangan ke Palestina. bisn/mb06

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper