
BANJARBARU – Anggota taruna siaga bencana (Tagana) Se-Kalimantan Selatan tampak serius mengikuti simulasi pelatihan pencarian dan pertolongan korban reruntuhan bangunan yang roboh, di Kantor Basarnas Banjarmasin, di Banjarbaru, Rabu (15/10).
Ada 40 peserta yang mengikuti simulasi penanganan korban terdampak bencana reruntuhan bangunan yang harus mendapatkan pertolongan dan mereka dilatih tenaga profesional dari Basarnas Banjarmasin.
Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos disela memantau simulasi itu menyatakan kegiatan simulasi ini merupakan bagi dari pengembangan kapasitas Tagana untuk tugas kemanusian.
“Kami berharap anggota Tagana maupun pramuka peduli bencana yang mengikuti pelatihan dan simulasi ini akan memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan apabila terjadi reruntuhan di Kalsel,” katanya.
Simulasi ini, sebut Madi (sapaan akrabnya) sangat penting bagi anggota Tagana Kalsel, karena kondisi bangunan bertingkat di Kalsel yang rentan mengalami ambruk akibat tanah yang labil dan kawasan gambut dan rawa.
Menurut Madi, simulasi ini bagian penting yang harus diikuti peserta Collapse structure search and rescue (CSSR) tahun 2025 agar mereka bekerja sesuai prosedur yang ada guna menghindari resiko dari bencana itu.
Simulasi pencarian dan pertolongan korban di reruntuhan bangunan yang runtuh itu, katanya, sangat tepat untuk menyiapkan tenaga yang terampil dan terdidik dalam penanganan korban akibat renruntuhan bangunan yang terjadi.
“Saya berharap Tagana Kalsel terus mengembangkan diri, termasuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan hal yang baru yakni pelatihan pencarian dan pertolongan korban reruntuhan,” katanya.
Dalam simulasi pencarian dan pertolongan korban reruntuhan bangunan ini, lanjutnya, pihaknya bekerjasama dengan Kantor Basarnas Banjarmasin sebagai tenaga profesional dalam penanganan bencana. ani