
SURABAYA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Jawa Timur kembali mengidentifikasi dua jenazah korban tragedi ambruknya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Senin (13/10) petang. Dengan demikian total jenazah yang telah teridentifikasi berjumlah 55 orang.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim Kombes M Khusnan mengatakan, di hari ke-15 tragedi ponpes Al Khoziny, pihaknya mengidentifikasi dua nama jenazah.
“Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap dua kantong jenazah yang cocok atau match dengan dua nomor ante mortem,” kata Khusnan di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Senin sore.
Ia menjelaskan, yang pertama kantong jenazah dengan nomor postmortem RSB B041 teridentifikasi melalui DNA medis dan properti barang kepemilikan, cocok dengan nomor ante mortem 25 sebagai Khafa Ahmad Maulana, laki-laki, 15 tahun, dengan alamat Jalan Cendana, Ngawen, Sidayu, Gresik, Jawa Timur.
Yang kedua, kantong jenazah dengan nomor post mortem RSB B055 teridentifikasi melalui DNA, medis, dan properti barang kepemilikan cocok dengan nomor ante mortem 038 sebagai Irham Ghifari, laki-laki, 16 tahun dengan alamat Katerungan, Katerungan, Krian Sidoarjo.
Khusnan mengatakan, dua kantong jenazah yang berhasil diidentifikasi pada hari ke-15 tragedi Al Khoziny itu langsung diserahkan ke pihak keluarga.
Dengan tambahan ini, maka total kantong jenazah korban ambruknya gedung Al Khoziny yang sudah teridentifikasi berjumlah 55 nama. Sedangkan yang belum atau masih dalam proses identifikasi tersisa 9 kantong jenazah.
“Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 55 korban, dari 67 kantong jenazah yang diterima. Sampai saat ini dari data ante mortem yang melaporkan hilang yaitu 63 korban. Masih tersisa 8 orang yang belum ditemukan dari ante mortem dan di kamar jenazah kami masih ada 9 kantong jenazah,” katanya. web