NARA SUMBER – Kegiatan capacity building oleh BI Perwakilan Kalsel untuk juralis beberapa media di Kalsel ini menghadirkan dua nara sumber yang berkompeten dibidang pers dan media massa.(Foto: mb/fadilah)BANK Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan mengadakan kegiatan capacity building bagi para jurnalis, khususnya kepada beberapa Pimpinan Redaksi media di Kalimantan Selatan dan para finalis Kompetisi Karya Tulis Jurnalis (KKTJ) 2025 yang berlangsung di Batam 7-8 Oktober 2025.
Sebelum memasuki materi utama peningkatan wawasan kepada jurnalis yang berjumlah 20 wartawan termasuk 10 diantaranya dari unsur Pimpinan Redaksi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Fajar Majardi, mengatakan, di tengah derasnya informasi digital, media massa tetap menjadi sumber informasi yang dipercaya publik.
“Media sosial memang banyak diakses, tapi untuk informasi yang benar, publik tetap kembali ke media massa karena kode etik dan profesionalismenya,” ujar Fajar.
Fajar juga menegaskan pentingnya kerja sama media da Bank Indonesia dalam menyampaikan kebijakan ekonomi secara berimbang dan membangun optimisme masyarakat.
Fadjar juga menyampaikan, hasil survey Nielsen menyatakan bahwa 76 persen masyarakat masih mencari sumber berita dari media masa berupa portal berita resmi.
“Media masa ada kode etik jurnalistik. Sebab itulah kami juga menjadikan media masa sebagai mitra kerja. Dan kita semua yakin para jurnalis punya profesionalisme dan sigap menghadapi dinamika yang berkembang,” katanya.
Karena itu kata Fadjar Bank Indonesia Perwakilan Kalsel, ingin sama-sama meningkatkan kolaborasi dan kapasitas dalam menyampaikan berita ekonomi yang akurat dan berimbang.
Diharapkan capacity building ini dapat menambah kapasitas jurnalis dalam menyajikan kebijakan Bank Indonesia kepada publik.
Selain itu, juga dharapkan menjadi ruang berbagi dan belajar serta memperkuat pada jurnalis terhadap penjaga kualitas informasi publik khususnya di bidang ekonomi.
Kegiatan capacity building sangat menarik lagi dengan menghadirkan nara sumber yang kompenten, masing-masing dibidang pers dan perbankan, yang materinya berupa Kebijakan Komunikasi Bank Indonesia dengan nara sumber dari internal BI.
Nara sumber kedua menghadirkan tokoh pers nasional, Paulus Tri Agung Kristanto, Wakil Pemimpin Umum Kompas yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Dewan Pers (2022-2025), tentang Etika Pemberitaan Ekonomi di era Disinformasi.
Pada salah satu sesion yang menarik pada kegiatan ini pada materi yang mengupas peran jurnalis di Era Digital.
Ia menyampaikan pandangannya mengenai pembeda antara jurnalis manusia dan kecerdasan buatan, serta pentingnya jurnalisme yang terverifikasi di era digital.
Menurut Kristanto, jurnalis era digital saat ini adalah bagaimana mereka dapat melawan arus disinformasi, karena maraknya orang yang memproduksi dan menyebarkan berita melalui berbagai platform digital, seperti situs berita, media sosial, dan aplikasi seluler, dengan menyajikan hoaks dan berita palsu.
Menurut Kristanto, munculnya kecerdasan buatan (AI) memang dapat membantu jurnalis, tetapi juga berpotensi menyebarkan informasi yang keliru. Karena itu jurnalis harus tetap berpegang pada verifikasi fakta dan kode etik jurnalistik.
Karena itu, pentingnya para jurnalis memiliki ketrampilan yang harus dikuasai sejumlah keterampilan baru dan mengembangkan yang sudah ada dengan berpikir kritis yang selalu menyaring dan menganalisis informasi di tengah banyaknya data dari berbagai sumber.
Pada capacity building ini juga diumumkan pemenang KKTJ 2025 dari dua kategori yaitu katagori media cetak/oline dan Televisi/Radio.
Dalam kegiatan ini peserta berkesempatan mengunjungi Kawasan Industri di kota Batam yaitu PT Batamindo Investment Cakrawala (BIC), sebuah perusahaan pengelola dan pengembang kawasan industri terbesar di Batam. (fadilah)