
BANJARBARU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarbaru mendukung pemerintah kota yang membangun kolam retensi untuk mencegah dan mengantisipasi banjir di wilayah kota setempat.
“Kami dukung dan mengapresiasi Pemkot Banjarbaru membangun kolam retensi yang berfungsi untuk mencegah dan mengantisipasi banjir,” ujar Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru M Syahrial, Sabtu.
Menurut Syahrial, yang hadir pada peresmian Kolam Retensi Guntung Jingah di Jalan Al Manar, Kelurahan Loktabat Utara, banjir yang kerap terjadi di Banjarbaru memang harus diantisipasi agar tidak terulang lagi.
Politisi Partai Golkar itu menuturkan, kolam retensi cukup efektif untuk mengendalikan banjir baik akibat luapan Sungai Kemuning maupun penampung air saluran drainase sebelum dialirkan ke sungai.
“Kolam retensi Guntung Jingah ini kami nilai efektif mencegah dan mengantisipasi banjir karena luapan air Sungai Kemuning dan air saluran drainase bisa ditampung sebelum dialirkan ke sungai,” ucapnya.
Dikatakan Syahrial, keberadaan kolam retensi selain berfungsi untuk pengendalian banjir dan digunakan warga untuk rekreasi, juga sangat berguna saat musim kemarau jika terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Air yang tertampung di kolam bisa digunakan BPBD dan rekanan BPK untuk pembasahan apabila terjadi karhutla, sehingga kami mengimbau masyarakat menjaga dan merawat agar terus berfungsi baik,” pesannya.
Sebelumnya, Wali Kota Erna Lisa Halaby menyebut pembangunan kolam retensi Guntung Jingah di sisi Sungai Kemuning sebagai wujud komitmen pemerintah kota dalam mengantisipasi banjir.
“Pembangunan kolam retensi ini wujud komitmen kami mencegah dan mengantisipasi banjir akibat luapan Sungai Kemuning saat hujan,” ujar Lisa usai meresmikan kolam di Gang Al Manar Banjarbaru, Sabtu.
Menurut Lisa, pembangunan kolam yang menggunakan dana APBD murni tahun 2025 sebesar Rp2,6 miliar memiliki luas genangan 2.161 meter kubik dan volume tampungan air mencapai 5.813 meter kubik.
Lisa menyebutkan, kolam retensi tersebut menerima aliran dari tiga saluran drainase utama, yakni Jalan Sukarelawan yang terhubung dengan Jalan Karang Anyar, Jalan Al Manar, dan Jalan Pondok Sejahtera.
“Kami berharap, kolam retensi ini mampu menampung air luapan Sungai Kemuning saat hujan dan juga air dari tiga saluran drainase sehingga tidak terjadi lagi banjir di sekitarnya,” tutur Lisa.
Dikatakan Lisa, area kolam dibangun menggunakan teknologi biotek, kerikil, dan beton poros sehingga memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah dan juga mengurangi limpasan permukaan.
“Area sekeliling kolam memiliki jogging track sepanjang 148 meter sehingga selain sebagai pengendali banjir, juga dapat digunakan untuk rekreasi. Tolong jaga dan rawat agar terus bermanfaat,” pesan Lisa. ant