Mata Banua Online
Selasa, September 30, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

PWI Apresiasi Pengembalian ID Liputan Jurnalis CNN-I

Biro Pers Istana Mengaku Menyesal Lakukan Penarikan

by Mata Banua
29 September 2025
in Headlines
0
KETUA Umum PWI Pusat Akhmad Munir.

JAKARTA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengapresiasi langkah Biro Pers Sekretariat Presiden yang mengembalikan kartu identitas liputan Istana milik jurnalis CNN Indonesia (CNN-I), Diana Valencia.

Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir menilai pengembalian kartu tersebut merupakan langkah positif yang mencerminkan adanya ruang komunikasi dan penyelesaian baik antara pemerintah dan media.

Berita Lainnya

Prabowo: Aku Gak Dendam Sama Anies

Prabowo: Aku Gak Dendam Sama Anies

29 September 2025
Gubernur Saksikan Penyerahan Komdal Korem 101 Antasari

Gubernur Saksikan Penyerahan Komdal Korem 101 Antasari

29 September 2025

“PWI Pusat mengapresiasi keputusan pengembalian kartu pers tersebut. Ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga hubungan yang sehat dengan insan pers serta memastikan tidak ada hambatan dalam kerja-kerja jurnalistik,” kata Munir di Jakarta, Senin (29/9).

Sebelumnya, kartu ID liputan Diana sempat dicabut setelah muncul polemik atas pertanyaan yang diajukan dalam forum resmi di lingkungan Istana. Keputusan itu memicu sorotan publik dan dikhawatirkan menjadi preseden bagi kebebasan pers.

Munir menekankan bahwa pencabutan kartu pers harus menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang di masa mendatang.

Ia mengingatkan kebebasan pers merupakan amanat Pasal 28F UUD 1945 dan dijamin melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

“PWI Pusat berharap semua pihak menghormati prinsip kemerdekaan pers yang dijamin konstitusi dan undang-undang. Wartawan berhak mengajukan pertanyaan dalam forum resmi sebagai bagian dari tugas jurnalistik untuk memenuhi hak publik atas informasi,” ujarnya.

Ia juga mengajak jurnalis tetap profesional sesuai kode etik jurnalistik agar komunikasi antara pemerintah dan media dapat berjalan konstruktif demi kepentingan publik.

Munir mengatakan bahwa menjaga kemerdekaan pers adalah menjaga demokrasi. Dia menegaskan bahwa PWI Pusat akan terus mengawal agar kebebasan pers terlindungi, sekaligus mendorong sinergi positif antara pemerintah dan insan pers.

Sementara, Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden mengaku menyesal telah menarik ID liputan Istana milik jurnalis CNN Indonesia Diana Valencia.

Kini ID liputan itu telah dikembalikan kepada Diana bersamaan dengan Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari menyambangi Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (29/9) menemui jajaran BPMI.

“Kita memahami bahwa tidak akan terulang kembali kejadian ini dan Kepala Biro Pers juga telah menyesal untuk menarik teman-teman,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden (BPMI) Yusuf Permana di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/9).

Yusuf menjamin insiden penarikan ID ini merupakan yang terakhir. Ia menyatakan kejadian serupa takkan terjadi lagi ke depan.

Yusuf mengklaim bahwa BPMI menjunjung tinggi azas keterbukaan dan prinsip kebebasan pers sebagaimana yang diatur dalam UU Pers.

Pada kesempatan yang sama, Diana mengatakan BPMI telah berbesar hati meminta maaf atas kejadian yang menimpanya itu.

Ia mengatakan pengembalian ID-nya oleh BPMI itu merupakan salah satu wujud jaminan bagi jurnalis yang bertugas di Istana Kepresidenan untuk bekerja dengan aman ke depan.

“Terima kasih juga ke Biro Pers yang sudah mau kembalikan, berbesar hati juga tadi meminta maaf kepada saya dan juga CNN Indonesia,” ucapnya.

BPMI Sekretariat Presiden mencabut ID liputan milik jurnalis CNN Indonesia TV Diana Valencia karena melontarkan pertanyaan soal permasalahan MBG ke Presiden Prabowo Subianto yang baru saja menyelesaikan lawatannya di sejumlah negara, Sabtu (27/9) kemarin.

Sejumlah organisasi pers mengkritik tindakan BPMI Sekretariat Presiden yang mencabut ID Pers Istana milik Diana Valencia tersebut.

Salah satunya Dewan Pers, mengingatkan semua pihak termasuk Istana Kepresidenan untuk menjunjung tinggi pelaksanaan kemerdekaan pers yang dijalankan oleh jurnalis di mana pun bertugas.

“Biro Pers Istana sebaiknya memberikan penjelasan mengenai pencabutan ID Card wartawan CNN Indonesia agar tidak menghambat pelaksanaan tugas jurnalistik di lingkungan Istana,” kata Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat.

Sementara itu, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menyatakan keprihatinan atas penarikan kartu identitas liputan Istana milik Diana Valencia, yang dilakukan setelah ia bertugas menjalankan fungsi jurnalistik. web

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper