
BANJARMASIN – Perumda Pasar Baíman resmi mulai menguji sistem pembayaran digital lewat kartu tapcash. Sistem ini diterapkan untuk pembayarab retribusi harian pasar sebesar 2.000 rupiah setiap hari.
Menurut Direktur Utama Perumda Pasar Baíman, Muhammad Abdan Syakura, mengatakan inovasi program digitalisasi ini merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi (Harjad) Kota Banjarmasin. Tapcash ini untuk mempermudah pedagang dalam membayar retribusi pasar.
“Setelah Covid-19, gaya hidup masyarakat berubah. Sistem pembayaran pun ikut bergeser. Kita harus bisa merespons perubahan itu,” tuturnya.
Menurutnya, sistem tapcash ini lebih efektif, karena proses penarikan retribusi (collecting) langsung tercatat secara real-time di sistem perumda dan terintegrasi. “Selain untuk retribusi, ke depan tapcash juga bisa digunakan untuk pembayaran e-parking, masuk ke bandar, dan lainnya,” tambahnya.
Ditambahkannya, sebanyak 499 kartu tapcash telah diserahkan secara gratis kepada perwakilan pedagang. Nantinya, petugas perumda akan melakukan edukasi ke seluruh pedagang, mulai dari cara penggunaan hingga top up saldo.
Ia berharap, perubahan pembayaran digital ini dapat dilakukan penyesuaian oleh pedagang. “Pelan-pelan kita beralih. Tidak bisa sekaligus. Kami akan terus evaluasi kendala di lapangan,” tegas Abdan.
Sementara, salah satu pedagang Bahan Bangunan Pasar Niaga, Wilna mengatakan bahwa sistem pembayaran digital tapcash ini merupakan hal yang baru baginya sehingga masih menyesuaikan. “Awal -awal memang repot, karena kita harus mengisi saldo dulu, “katanya. Baginya hak itu malah repor garo kebiasaan lama yang membayar retribusi harian secara tunai.
“Kalau dulu tinggal ambil uang dari laci, langsung bayar. Per hari Rp2 ribu. Sekarang kalau saldonya habis, harus ke retail atau bank dulu buat isi,” keluhnya.
Wilna mengatakan belum sepenuhnya paham manfaat kartu itu. “Yang saya tahu cuma buat bayar retribusi saja. Jujur, menurut saya agak repot,” katanya. via