
RANTAU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), menekankan penting percepatan realisasi program cetak sawah seluas 9.800 hektare pada 2025, guna memperkuat ketahanan pangan sekaligus mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Anggota Komisi III DPRD Tapin Yuspianor mengatakan momentum Hari Tani Nasional yang diperingati setiap 24 September perlu dimaknai dengan langkah konkret yang langsung menyentuh kepentingan petani.
“Petani adalah ujung tombak kedaulatan pangan. Percepatan cetak sawah harus segera diwujudkan agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” kata Yuspianor di Tapin, kemarin.
Ia menyebut, pemerintah daerah bersama instansi terkait perlu segera memulai konstruksi pada lahan yang sudah rampung melalui survei investigasi desain (SID), mengingat musim tanam akan segera tiba.
Selain meningkatkan produksi padi, kata Yuspianor, pengelolaan lahan sawah baru juga diyakini mampu menekan potensi karhutla.
“Lahan yang memiliki sumber air lebih aman dari risiko kebakaran, sehingga program ini bukan hanya soal pangan, tapi juga mitigasi bencana,” ujar Yuspianor.
Yuspianor menambahkan, dukungan pemerintah desa dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan program dengan keterlibatan warga, sehingga sawah baru yang dicetak dapat lebih terjaga dan berkelanjutan.
“Petani harus ditempatkan sebagai subjek pembangunan. Dengan percepatan cetak sawah ini, kita menyiapkan masa depan pertanian yang lebih berdaulat dan berkelanjutan,” ucapnya.an/mb03

