Mata Banua Online
Selasa, Oktober 14, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Mensos Apresiasi Wali Asuh dan Wali Asrama Sekolah Rakyat

by Mata Banua
23 September 2025
in Headlines
0

 

MENTERI Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf saat menyapa anak-anak sekolah rakyat di Banjarbaru di sela membuka pelatihan pengasuhan sekolah rakyat bagi wali asuh dan wali asrama tahap II tahun 2025 di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin di Banjarbaru.

BANJARBARU – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan apresiasi mendalam atas pengabdian dari wali asuh dan wali asrama sekolah rakyat.

Berita Lainnya

PN Jaksel Tolak Praperadilan Nadiem

PN Jaksel Tolak Praperadilan Nadiem

13 Oktober 2025
55 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi

55 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi

13 Oktober 2025

“Saya menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi dan pengabdian dari wali asuh dan wali asrama sehingga sekolah rakyat sampai saat ini berjalan lancar diseluruh Indonesia,” ujarnya di Banjarbaru, Selasa (23/9).

Hal itu disampaikan Mensos pada pembukaan Pelatihan Pengasuhan Sekolah Rakyat bagi Wali Asuh dan Pelatihan Pengelolaan Asrama bagi Wali Asrama Tahap II Tahun 2025 di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin, di Banjarbaru.

Pelatihan ini dilaksanakan serentak di 6 Balai Regional I-VI sejak 22 hingga 26 September 2025, dengan total 655 peserta yang terdiri dari 536 wali asuh dan 119 wali asrama dari seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 116 peserta hadir tatap muka di BPPKS Banjarmasin terdiri dari 86 wali asuh dan 30 wali asrama, sementara peserta lain mengikuti secara hybrid.

Kedatangan Mensos Gus Ipul disambut meriah dengan yel-yel penuh semangat dari para peserta. Suasana pembukaan semakin hangat dengan penampilan siswa-siswi Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 9 Banjarbaru.

Sejak paduan suara hingga pembacaan puisi, suasana aula dipenuhi rasa haru. Banyak wali asuh, wali asrama, maupun tamu undangan tersentuh hingga meneteskan air mata, merasakan beratnya amanah sekaligus indahnya cita-cita bersama membesarkan anak-anak Sekolah Rakyat.

Gus Iful menegaskan ada tiga hal yang tidak boleh terjadi di Sekolah Rakyat yakni perundungan (bullying), kekerasan fisik maupun seksual dan intoleransi.

“Bayangkan kalau kita menjadi mereka. Empati sangat dibutuhkan dan jika ada wali yang tidak sanggup menjauhi perundungan, kekerasan dan intoleransi, lebih baik mengundurkan diri, karena cepat atau lambat pasti ketahuan,” tegasnya.

Sebagai bentuk komitmen, para wali asuh dan wali asrama diminta berdiri, mengangkat tangan kanan dan mengucapkan ikrar bersama untuk menjauhi perundungan, kekerasan dan intoleransi terhadap anak di sekolah rakyat.

Saifudin, siswa SRT 9 Banjarbaru yang bercita-cita menjadi anggota TNI AD, menyampaikan rasa syukur bisa bersekolah dengan fasilitas yang layak.

“Saya berterima kasih karena sekarang bisa sekolah dengan fasilitas yang layak dan ingin belajar sungguh-sungguh agar bisa meraih cita-cita menjadi tentara,” kata Saifudin, yang disambut tepuk tangan peserta.

Sementara itu, Naila Indira Putri, siswi asal Banjarmasin yang bercita-cita menjadi dokter, juga berbincang dengan Mensos Gus Ipul.

Naila bercerita bahwa sejak tinggal di Sekolah Rakyat pada 14 Juli 2025 lalu, ia merasa nyaman dengan dukungan guru-guru yang baik, teman-teman baru, serta fasilitas asrama.

“Saya senang sekali bisa belajar di sini, bisa makan tiga kali sehari dan semua mendukung cita-cita saya menjadi dokter,” ungkap Naila.

Kepada para siswa, Mensos Gus Ipul berpesan untuk menyayangi orang tua dan menghormati guru. “Jadi anak-anak Sekolah Rakyat harus menyayangi orang tua apa pun profesinya dan menghormati guru. Betul ya?,” ucap Gus Ipul dijawab serempak “Betul!” oleh para siswa.

Pelatihan tahap II ini berlangsung selama lima hari dengan materi mencakup pola asuh sesuai jenjang pendidikan, SOP penanganan kedaruratan hingga standar pengelolaan asrama.

Kegiatan ini dirancang agar para wali mampu memberikan pengasuhan yang penuh kasih sayang, disiplin dan keteladanan, sekaligus menjadi penguat karakter bagi para siswa.

Dalam kesempatan itu, Mensos Gus Ipul menyampaikan harapan besar agar menjadikan pelatihan ini sebagai ladang pengabdian. “Kita ingin anak-anak di Sekolah Rakyat tumbuh menjadi generasi tangguh, berkarakter dan siap menghadapi masa depan. Wali asuh dan wali asrama adalah kunci dalam perjalanan ini,” tuturnya. ril/ani

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper