
JAKARTA – Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, menyampaikan plafon kredit usaha rakyat (KUR) perumahan akan ditingkatkan secara bertahap. Kenaikan tersebut dapat terealisasi apabila penyaluran KUR perumahan sebesar Rp130 triliun yang direncanakan mulai bergulir pada Oktober 2025 berjalan optimal.
Rosan menegaskan, bank-bank Himbara akan menjadi motor utama penyaluran KUR perumahan ini. Ia menyebut, keterlibatan aktif perbankan BUMN sangat penting untuk mengatasi backlog perumahan yang saat ini masih mencapai 15 juta unit.
Ia juga mendorong pelaku usaha, mulai dari pengembang, kontraktor, hingga pemasok bahan bangunan, agar memanfaatkan peluang tersebut. “Dananya sudah ada, tolong dimanfaatkan. Jangan sampai bapak-ibu di sini kurang aktif mencari peluangnya,” ucap Rosan.
Menurut Rosan, sektor konstruksi dan perumahan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Ia mencatat, pada 2024 investasi di sektor konstruksi, perumahan, dan perkantoran mencapai Rp 94,5 triliun serta menyerap sekitar 10 juta tenaga kerja.
“Sektor ini sangat penting, kontribusinya signifikan terhadap investasi nasional. Karena itu, KUR perumahan menjadi salah satu instrumen strategis untuk mempercepat pembangunan sekaligus membuka lapangan kerja,” kata Rosan.
Lebih lanajut ipaparkan Rosan Perkasa Roeslani, dia membuka peluang peningkatan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan dari Rp130 triliun tahun ini menjadi hingga Rp250 triliun pada 2026.
“Kalau Rp130 triliun tahun ini terserap, insyaallah akan kita tambah lagi tahun depan. Kalau Rp130 triliun ini saya yakin bisa terserap, saya sediakan tambah lagi angkanya sampai Rp250 triliun. Yang penting penyerapannya ada, penyerapannya benar, prosedurnya tepat, kita akan lebihkan anggarannya,” kata Rosan.
Ia menjelaskan tahun ini plafon KUR perumahan mencapai Rp130 triliun dengan subsidi bunga sekitar 5,5 persen-6 persen. Skema ini dijalankan melalui bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), termasuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), untuk membantu mengatasi backlog perumahan yang masih sekitar 15 juta unit.
“Dan buat kita tentunya dari Danantara melalui bank Himbara kita memang mendukung penuh program dari perumahan rakyat dan bersubsidi ini karena memang ini adalah hal yang harus kita lakukan sebagai negara sejak dulu,” ujarnya.
Advertisement
Rosan menambahkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan juga menyalurkan tambahan Rp25 triliun khusus untuk BTN yang bisa digunakan dalam pembangunan konstruksi perumahan.
“Kita akan full support terhadap inisiatif yang sangat positif ini, terutama dalam penciptaan perumahan rakyat. Saya yakin ini akan terus memberikan kontribusi yang sangat besar, sangat positif terhadap perkembangan Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, dana Rp200 triliun juga telah masuk ke bank Himbara, termasuk BTN, untuk memperkuat pembiayaan sektor produktif. Ia menyebut sektor perumahan memenuhi kriteria karena mampu menciptakan lapangan kerja besar. cnn/mb06