
BANJARMASIN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin menjalankan program kaderisasi ulama moderat yang mampu menjawab tantangan zaman.
“Tentunya juga yang berwawasan luas sebagai regenerasi ulama selanjutnya,” kata Ketua MUI Kota Banjarmasin Habib Ali Khaidir Al-Kaff di Banjarmasin, Sabtu.
Sebagai langkah nyata dijalankannya program ini, MUI menggelar pelatihan kaderisasi ulama angkatan 1 tahun 2025 yang diikuti puluhan ustadz dan ustadzah serta dai muda di salah satu hotel di kota setempat.
Menurut dia, program kaderisasi ini merupakan komitmen MUI untuk menjaga kesinambungan dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
“Melalui program ini, kita ingin menyiapkan calon ulama yang tidak hanya memiliki kedalaman ilmu agama, tetapi juga mampu berdialog dengan perkembangan sosial, budaya dan teknologi di masyarakat,” ujarnya.
Ulama moderat yang dimaksud adalah yang selalu mengambil sikap wasathiyyah atau mengambil jalan tengah dan berkeseimbangan (tawazun), serta lurus dan tegas dalam menyampaikan pesan agama ke masyarakat.
Untuk meningkatkan wawasan peserta pelatihan disampaikan materi seputar fiqih dakwah, manhaj wasathiyah (Islam moderat), kepemimpinan ulama, hingga penguatan wawasan kebangsaan.
Walikota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR menyampaikan apresiasi atas inisiatif MUI Kota Banjarmasin melaksanakan pelatihan kaderisasi ulama sebagai langkah strategis mencetak generasi ulama yang berwawasan luas, moderat dan mampu menjawab tantangan zaman.
Menurutnya, kegiatan ini penting untuk memperkuat peran ulama di tingkat lokal dalam menjaga kerukunan umat dan keutuhan bangsa.
“Saya berharap lahir ulama yang mampu merespon perkembangan zaman. Pemkot Banjarmasin terus berupaya mendukung perjuangan dakwah di Banjarmasin,” katanya.
Diharapkan lahir kader ulama baru yang siap menjadi penerus perjuangan dakwah Islam, sekaligus menjadi penopang MUI dalam mengawal kehidupan beragama yang harmonis di Kota Banjarmasin. Ant