Senin, September 15, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Harga Emas Terus Mendaki

by Mata Banua
14 September 2025
in Ekonomi & Bisnis
0

 

Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. bis

JAKARTA — Harga emas dunia kembali mengalami kenaikan, dengan ditutup pada level US$3.643 per ons. Harga emas bahkan diperkirakan dapat menembus level US$3.800 per ons pada akhir tahun. Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi menjelaskan pada perdagangan hari Senin besok (15/9), kemungkinan support harga emas akan berada pada level US$3611,36, dengan resistance pada level US$3674,31.

Artikel Lainnya

Pelaku Usaha Wanti-wanti Aturan TKDN Baru

Pelaku Usaha Wanti-wanti Aturan TKDN Baru

14 September 2025
Gubernur Hadiri Haul Jamak Para Muassis Ponpes Ma’arif Assunniyyah

Anak Muda 19-34 Tahun Pengguna Pinjol

14 September 2025
Load More

Sementara itu, untuk sepekan ke depan, dia memperkirakan support harga emas akan berada pada US$3359,51, dengan resistance pada level US$3700,21. “Sedangkan sampai akhir tahun kemungkinan besar harga emas dunia tembus level US$3.800,” kata Ibrahim, Minggu (14/9).

Ibrahim menjelaskan harga emas terus mengalami kenaikan karena data tenaga kerja AS, data inflasi, dan data harga produsen yang melemah. Menurutnya, adanya revisi terhadap data tenaga kerja di Amerika Serikat yang membuat Bank Sentral Amerika atau The Fed kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dalam pertemuan tanggal 16-17 September 2025.

Di sisi lain, perang dagang antara Amerika, India dan China juga yang akan menerapkan biaya impor 100% masih belum mereda. Sementara itu, secara geopolitik di Eropa, pejabat dari Ukraina mengatakan bahwa serangan drone yang sebelumnya dilakukan oleh Ukraina terhadap kilang-kilang minyak di Rusia mengakibatkan berhentinya kilang minyak sebesar 17% dari total produksi di Rusia.

Kemudian Rusia melakukan penyerangan balik terhadap ibu kota Ukraina tetapi tidak terlalu membahayakan warganya. Kemudian di Timur Tengah, kondisi Timur Tengah memanas setelah Israel melakukan penyerangan terhadap militan Hamas yang ada di Qatar. Qatar diketahui akan melakukan pertemuan negara-negara anggota Arab untuk mengecam tindakan yang dilakukan oleh Israel.

“Kami melihat bahwa banyak negara-negara di Timur Tengah dan dunia menginginkan gencatan senjata di Jalur Gaza,” ucapnya.bis/rds

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA