
BANJARMASIN – Program Ketahanan Pangan Desa, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) membuahkan hasil yang memuaskan. Hasil tanam padi yang dilakukan sepanjang tahun 2025 ini sudah panen dan menghasilkan puluhan ribu ton padi.
Walikota Banjarmasin HM Yamin didampingi Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, Hj Neli Listriani bersyukur dengan panen raya yang dilaksanakan bersama masyarakat di Sungai Lulut Dalam, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kamis (11/9) pagi.
“Kita bersyukur bisa berkumpul bersama para petani untuk syukuran panen padi sekaligus rembuk tani,” tuturnya.
Dari total luas wilayah Banjarmasin 98,46 kilometer persegi, Banjarmasin masih memiliki lahan pertanian sekitar 2.609 hektare. Bahkan, dari target tanam padi di lahan 1.782 hektare oleh Kementerian Pertanian, Banjarmasin berhasil mencapai lebih dari 1.900 hektare.
Ia menegaskan pentingnya menjaga Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) pertanian, dukungan infrastruktur, penyediaan bibit, pupuk serta kebutuhan lain agar para petani dapat terus produktif.
“Kita akan koordinasikan semua pihak untuk pengairan, kita akan berkoordinasi dengan Balai Sungai, sedangkan terkait infrastruktur pertanian akan kita usulkan ke Kementerian PUPR. Ini penting karena lahan pertanian kita berada di bawah permukaan air laut, sehingga sangat sensitif terhadap banjir dan genangan,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, panen padi di Banjarmasin rata-rata hanya sekali setahun. “Ke depan, akan dicoba inovasi agar bisa dua kali, bahkan tiga kali dalam setahun, meskipun untuk tahap awal hanya di beberapa titik lahan tertentu,” ujarnya.
Sementara, Kepala DKP3 Kota Banjarmasin, Yuliansyah mengatakan jika dihitung total panen dari seluruh wilayah pertanian yakni Banjarmasin Timur dan Banjarmasin Selatan mampu menghasilkan sekitar 10 ribu ton lebih beras. “Jika keseluruhan diprediksi sekitar 10 ribu ton lebih beras hasil panen, dan kalau dihitung 55 ton per hektare,” jelasnya. via