Senin, September 15, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

FMIPA-ULM dukungan penerapan inovasi peternakan burung puyuh

by Mata Banua
11 September 2025
in Daerah, Lintas
0

 

TERNAK PUYUH-FMIPA-ULM Banjarbaru bantu peternak Burung Puyuh di Desa Puntik Tengah, Kecamatan Mandastana, Batola, Selasa (09/09/2025). (foto:mb/ant)

MARABAHAN-Program Studi Kimia Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat (FMIPA-ULM) Banjarbaru, Kalimantan Selatan dengan dukungan mahasiswa menerapkan inovasi peternakan Burung Puyuh ke masyarakat.

Artikel Lainnya

APIP Wujudkan Tata Kelola Transparan dan Akuntabel

APIP Wujudkan Tata Kelola Transparan dan Akuntabel

14 September 2025
Pemkab Tapin Bahas Kerjasama Infrastruktur Dengan PT SMI

Pemkab Tapin Bahas Kerjasama Infrastruktur Dengan PT SMI

14 September 2025
Load More

“Program ini mendapat pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek melalui Skim PKM Tahun Anggaran 2025,” ujar Ketua Tim Program Studi FMIPA-ULM Banjarbaru, dalam siaran pers, Kamis.

Dukungan tersebut, sebut dia, memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mengembangkan inovasi pakan serta strategi pemasaran berkelanjutan.

Melalui program PKM, jelas dia, mahasiswa dilibatkan untuk mendampingi inovasi pakan dan pemasaran.

Kegiatan tersebut, harap dia, meningkatkan produktivitas, pendapatan peternak serta memberi pengalaman langsung mahasiswa dalam agribisnis dan kewirausahaan.

Salah satu peternak Burung Puyuh menjadi sasaran program tersebut Taryanto, warga Desa Puntik Tengah, Kecanatan Mandastana, Barito Kuala (Batola).

Taryanto mengaku masih bertahan meski menghadapi kendala mahalnya pakan dan penurunan produksi telur.

“Biaya pakan sangat berat bagi kami, mencapai 70 persen. Kalau harga pakan naik, penghasilan bisa merosot tajam,” ungkapnya.

Sebagai solusi, sebut dia, pakan alternatif dikembangkan dari tepung ikan gabus karena ikan gabus melimpah di Kalsel dan mengandung protein tinggi serta dapat diolah menjadi tepung ikan, sekaligus memanfaatkan limbah restoran dan rumah makan.

Selain pakan, ucap dia, peternak juga terkendala dalam hal pemasaran telur.”Kami masih bingung soal cara menjual lebih luas. Kebanyakan hanya dipasarkan di desa,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, warga Desa Puntik Tengah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala (Batola) sebagian warga menggantungkan hidup dari kebun jeruk.

Namun, beberapa kelompok masyarakat juga mengembangkan usaha budidaya Burung Puyuh sebagai sumber pendapatan tambahan.Dari tujuh hingga 10 UKM Puyuh tercatat, hanya dua kelompok masih aktif.{[an/mb03]}

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA