Rabu, September 17, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Beras Menghilang di Pasar Ritel

by Mata Banua
8 September 2025
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Hilangnya beras medium dan pre­mi­um di sejumlah pasar ritel modern membuat ker­esahan semakin meluas. Ibu rumah tangga hi­ngga pedagang kecil mulai mengeluhkan su­litnya mencari beras dengan harga normal, pa­dahal komoditas ini adalah kebutuhan pokok uta­ma masyarakat.

Siti Maryam (42), ibu rumah ta­ng­ga asal Depok, mengatakan di­rinya heran setiap kali ada ma­sa­lah pangan, justru Menteri Per­ta­nian yang turun langsung ke pa­sar.

Artikel Lainnya

D:\2025\September 2025\17 September 2025\7\fwq.jpg

Harga Beras Naik di 109 Daerah

16 September 2025
D:\2025\September 2025\17 September 2025\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Beberapa Harga Komoditas Pangan Melebihi HET

16 September 2025
Load More

“Harusnya kan Menteri Per­da­gangan at Bapanas yang kerja. Ke­napa selalu Pak Mentan yang re­pot? Padahal beliau urusannya le­bih ke produksi. Kalau di pasar ritel begini ya mestinya Ke­men­dag sama Bapanas turun tangan. Po­lisi juga kok diam saja, pa­da­hal ini jelas-jelas bikin rakyat su­sah,” keluhnya.

Hal senada diungkapkan Ratna Dewi (37), warga Bekasi, ya­ng mengaku harus me­ng­elu­ar­kan uang lebih karena hanya ada beras kemasan kecil dengan har­ga mahal.

“Biasanya saya beli beras li­ma kilo, sekarang kosong. Ada­nya cuma yang kecil-kecil dan le­b­ih mahal. Ini jelas bikin pe­ng­eluaran rumah tanggatambah be­rat. Saya heran, kok pe­me­rin­tah diam saja?,” ujarnya.

Keresahan juga datang dari pe­dagang kecil. Nurhayati (50), pe­dagang nasi uduk di Jakarta Ti­mur, mengaku usahanya mulai ter­ganggu karena sulit me­n­da­pat­kan pasokan beras.

“Saya biasanya beli beras kar­ungan, sekarang susah. Kalau ada pun harganya naik. Akhirnya sa­ya kurangi porsi dagangan. Ka­lau terus begini bisabisa warung ke­cil kayak saya gulung tikar,” ka­tanya.

Masyarakat menilai kel­an­g­ka­an beras ini tidak wajar karena In­donesia sebenarnya punya stok c­u­kup. Mereka menduga ada per­mainan di level distribusi dan per­dagangan yang sudah ber­la­ng­sung lama.

“Kalau stoknya ada tapi di pa­sar hilang, ya pasti ada yang m­a­in. Pemerintah jangan diam. Rak­yat butuh kepastian,” ujar Rat­na.

Warga berharap Presiden Pra­bowo Subianto memberi per­ha­tian serius dan Kapolri Jenderal ListyoSigit Prabowo ikut turun ta­ngan menindak siapa pun yang men­coba mempermainkan harga beras.

“Pemerintah harus hadir. Ja­ng­an sampai urusan dapur rakyat di­korbankan demi kepentingan se­ge­lintir orang,” tegas Siti di­ku­tip Senin. rep/mb06

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA