
BANJARMASIN – Hari ketiga operasi pencarian helikopter yang hilang kontrak di kawasan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Tim SAR Gabungan mendirikan rifiter guna mempermudah komunikasi dengan posko utama di Banjarbaru.
Informasi yang diperoleh dari Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos, melalui saluran telekomunikasi dari lokasi pencarian melaporkan kini relawan terus bergerak ke lokasi sasaran.
“Melalui antena rifiter tersebut diharapkan akan semakin mempermudah komunikasi, mengingat di lokasi tidak ada sinyal telekomunikasi,” ucapnya, Rabu (3/9).
Madi –sapaan akrabnya– menyampaikan, layanan dapur umum yang dibangun taruna siaga bencana (tagana) gabungan provinsi, Kabupaten Tanbu dan Hulu Sungai Selatan (HSS) juga bergeser ke lokasi terdekat dengan titik sasaran.
Ia menyebutkan, relawan yang berasal dari tagana sebanyak 34 orang dan memberikan dukungan logistik bagi petugas atau relawan yang melakukan pencarian heli hilang tersebut, serta sebagian lagi membantu melakukan pencarian melewati darat. “Kini lokasi dapur umum di pindah ke Desa Paramasan Bawah, Kabupaten Banjar,” katanya.
Terpisah, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Provinsi Kalsel Bambang Dedi Mulyadi mengungkapkan, pihaknya menurunkan enam relawan untuk bergabung dengan tim SAR dalam melakukan pencarian heli yang hilang kontak.
“Tim relawan dari BPBD Provinsi Kalsel terus berkolaborasi dengan relawan lainnya dalam upaya mencari lokasi heli yang hilang kontak tersebut,” katanya.
Ia mengatakan, BPBD Provinsi Kalsel terus memantau perkembangan operasi pencarian helikopter yang hilang kontak di lokasi sekitar Air Terjun Mandin.
Diberitakan sebelumnya, Helikopter BK117-D3 milik Estindo Air berangkat dari Bandara Syamsir Alam Kotabaru menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (1/9) sekitar pukul 08.46 Wita.
Kontak terakhir tercatat pada 08.54 Wita di sekitar Air Terjun Mandin Damar, sebelum seluruh komunikasi terputus. Laporan resmi hilang kontak di terima pada 12.02 Wita.
Helikopter membawa delapan orang yang terdiri atas pilot, kru teknis, dan enam penumpang. Tim SAR gabungan saat ini masih bekerja di lapangan dengan dukungan operasi udara dan darat, termasuk keterlibatan tagana yang disiagakan untuk memperkuat logistik dan pencarian. ani