
RANTAU-Pemerintah Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, mengajukan proyek strategis pembangunan infrastruktur melalui dukungan internasional tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Wakil Bupati Tapin H Juanda mengatakan, program tersebut, merupakan bagian dari kerja sama dengan National Urban Climate Action Program (NUKAP) yang didukung Pemerintah Jerman melalui PT SMI.
“Alhamdulillah Tapin ditunjuk sebagai salah satu daerah penerima program ini. Dua usulan utama kita adalah proyek air bersih dan pengelolaan persampahan,” kata Juanda di Rantau, Kabupaten Tapin, Selasa.
Ia menyebutkan, Pemkab Tapin mengusulkan pemanfaatan bendungan dengan jaringan perpipaan yang menjangkau wilayah Binuang dan Tungkap. Dengan nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp50 miliar dan sepenuhnya dibiayai donor melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Skemanya dikelola 10 sampai 15 tahun oleh investor, setelah itu diserahkan ke pemerintah daerah. Jadi tidak membebani APBD,” ujar Juanda.
Selain penyediaan air bersih, ucap Juanda, Tapin juga mengajukan program pengelolaan persampahan, drainase, dan air limbah yang sejalan dengan isu lingkungan global yang menjadi fokus NUKAP.
Ia menjelaskan, saat ini tahapan masih dalam penyusunan rencana teknis konsultan ditunjuk guna mengumpulkan data dari sejumlah dinas terkait, mulai dari DLH, PUPR, PDAM hingga Bappelitbang.
“Senin depan semua data harus sudah terkumpul untuk dikirim ke Jakarta, kemudian dibahas lebih lanjut agar dapat menarik investasi,” ucapnya.
Melalui skema pendanaan alternatif ini, juanda berharap, dapat mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di Tapin tanpa membebani anggaran daerah, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.{[an/mb03]}